Prabowo: Buat Apa Bangun Pelabuhan, Bandara, Kereta Cepat, Waduk Kalau Tidak Aman

Kedepan Perlu Membangun Institusi TNI dan Polri yang Kuat

Prabowo Subianto dalam acara pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (13/7/2024) Foto Instagram @Prabowo

Jakarta, EDITOR.ID,- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengingatkan mengenai tujuan berbangsa dan bernegara yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa Indonesia baru kesejahteraan umum.

Hal ini disampaikan Prabowo Subianto dalam acara pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (13/7/2024)

Prabowo menekankan tujuan melindungi disebutkan lebih dulu daripada “memajukan kesejahteraan umum” yang kaitannya dengan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

“Tujuan nasional bangsa kita dalam pembukaan Undang-Undang Dasar bangsa kita sangat jelas, sangat gamblang. Tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata Prabowo dalam pidato kebangsaannya itu.

“Untuk apa kita bangun gedung-gedung? Untuk apa kita bangun pelabuhan, bandara, untuk apa kita membangun kereta api cepat, untuk apa kita membangun jalan raya, untuk apa kita membangun waduk kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi,” tambah Menhan Prabowo.

Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan para calon perwira remaja bergabungnya mereka ke dalam institusi TNI dan Polri merupakan bagian dari tujuan nasional.

“Kita butuh tentara yang sangat kuat. Kita butuh kepolisian yang sangat hebat,” sambung Prabowo.

Dalam pembekalan kepada para calon perwira remaja itu. Prabowo menyampaikan pidato berjudul “Perwira Kesatria Pembela Tanah Air”. Prabowo menjelaskan sikap kesatria itu bermakna mereka harus rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Dalam pidatonya itu, yang disampaikan selama satu jam lebih, Prabowo menyoroti sejumlah persoalan yang mencakup tata kelola negara, visi pembangunan negara, dan pentingnya membangun institusi TNI dan Polri yang kuat untuk keberlangsungan bangsa.

Prabowo juga sempat menyinggung perjuangan para pahlawan selama masa kemerdekaan dan saat mempertahankan kemerdekaan.

Dalam paparannya itu, Prabowo juga menyelipkan cuplikan film The East (De Oost) karya Jim Taihuttu yang menceritakan kekejaman Westerling, seorang pemimpin satuan khusus militer Hindia Belanda, yang terlibat aksi pembantaian rakyat sipil di Sulawesi Selatan pada 1946–1947.

Disela-sela acara Prabowo kembali menegaskan bahwa pidatonya untuk memotivasi 906 calon perwira remaja TNI dan Polri. Prabowo mengingatkan pada para calon perwira itu bahwa saat mereka dilantik menjadi perwira nanti harus memposisikan diri sebagai seorang kesatria yang mengabdikan diri dan hidupnya untuk NKRI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: