Jakarta, EDITOR.ID,- Perolehan suara paslon Capres Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berdasarkan perhitungan Real Count Komisi Pemilihan Umum (KPU) makin melejit tinggi mencapai angka 58 persen dan sulit akan terkejar oleh dua paslon pesaingnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Jika kelak menjadi Presiden RI, Prabowo-Gibran sudah menyiapkan strategi dan model untuk menyediakan makan siang gratis dan susu bagi seluruh anak-anak Indonesia.
Untuk itu Prabowo berencana akan membentuk kementerian baru, yakni Kementrian koordinator (kemenko) baru untuk menjalankan program makan siang dan susu gratis.
Rencana tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko.
Menurut Budiman, program ini perlu melibatkan lintas kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian UMKM Koperasi, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan.
Oleh karena itu, pihak Prabowo dan Gibran membuka peluang akan dibentuknya Kemenko baru.
“Prabowo‐Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional,” ujar Budiman sebagaimana dilansir dari detikcom, Kamis (22/2/2024).
Dengan adanya kementerian koordinasi yang baru, maka belanja negara untuk program ini bisa dilakukan secara efektif. Selain itu, pemerintah juga bisa mengembangkan konsep collaborative farming yang melibatkan industri pangan untuk memenuhi kebutuhan program ini.
“Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis,” tegas Budiman.
Kendati demikian, Budiman mengungkapkan rencana pembentukan kementerian baru ini perlu dibahas lebih lanjut.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi,mengungkapkan program makan siang gratis bagi anak sekolah dan ibu hamil membutuhkan dana hingga Rp 400 triliun pada 2029.
Adapun, Dedek mengungkapkan pihak Prabowo dan Gibran nantinya akan menunjuk konsorsium yang terdiri dari dua kementerian untuk memimpin, menjalankan program dan mengelola anggarannya.
“Akan di co-chair dua kementarian, yaitu kementerian pendidikan yang mana kementerian ini bertanggungjawab untuk menyalurkan benefit dari pemerintah. Yang kedua Kementerian Kesehatan yang bertugas untuk memastikan gizinya,” kata Dedek sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/2/2024).
Dengan demikian, anak sekolah, balita hingga ibu hamil tidak sekedar makan banyak, tetapi gizinya terpenuhi. Dia juga memastikan program ini akan didukung penuh oleh UMKM dan pengusaha dalam negeri. Adapun, mengenai susu yang harus impor, dia meyakinkan pemerintahan Prabowo dan Gibran akan melakukan dengan hati-hati. (tim)