Jakarta, EDITOR.ID,- Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan siap bertanggung jawab dan dievaluasi pasca kasus anggotanya menembak siswa SMKN 4, GRO beberapa waktu lalu. “Sepenuhnya saya siap bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini,” kata Irwan.
Hal ini disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di hadapan Komisi III DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2024). Komisi III DPR memanggil Kapolresta Semarang dan jajaran Polda Jawa Tengah untuk menjelaskan secara transparan dan seterang-terangnya kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas oleh oknum anggota Polri Aipda Robig Zaenudin.
Sebagai atasan Aipda Robig Zaenudin pelaku di kasus tersebut, ia meminta maaf kepada warga Semarang dan khusunya keluarga korban. “Kami sebagai atasan Brigadir R, dalam kesempatan ini memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya warga Semarang terlebih keluarga besar almarhum ananda Gamma,” katanya.
Pihaknya menyebut tindakan Aipda Robig Zaenudin mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, dan teledor dalam menggunakan senjata api.
“Dan atas segala tindakan anggota saya Brigadir R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan excessive action, tindakan yang tidak perlu,” katanya.
Kaporestabes Semarang Berkilah Korban Pelaku Tawuran
Dalam kejadian tersebut, polisi sempat berkilah bahwa korban merupakan pelaku tawuran.
Kombes Irwan sebelumnya mengatakan korban bersama teman-temannya yang disebut anggota Geng Tanggul Pojok, tawuran dengan Geng Seroja. “Korban ini kebetulan dari Geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gengster ini melakukan tawuran kemudian muncul anggota polisi,” kata Kombes Irwan dikonfirmasi, Selasa (26/11/2024) lalu.
Menurut Irwan, pada saat itu ada polisi yang mencoba melerai aksi tawuran antarremaja tersebut. Namun, polisi malah diserang. “Kemudian dilakukan upaya untuk melerai, tetapi ternyata anggota polisi informasinya diserang sehingga dilakukan tindakan tegas (menembak, red),” ujar Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994 itu.
Fakta Ini Beda dengan Pernyataan Kombes Irwan Anwar Penjelasan Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono di Komisi III DPR berbeda dengan pernyataan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Rekaman CCTV Buka Fakta Sebenarnya, Polisi Sengaja Tembak Siswa Padahal Tak Ada Tawuran
Rekaman CCTV Merekam Aksi Aipda Robig Video penembakan yang dilakukan oleh polisi terhadap Gamma (17), siswa SMKN 4 Semarang beredar di media sosial (medsos).