EDITOR.ID, Indramayu – Pipa suplai gas mentah milik PT Pertamina Gas Western Java Area, mengalami kebocoran Minggu (1/11). Ada tiga titik kebocoran yang kesemuanya terjadi di Desa Limbangan Kecamatan Junyinyuat Kabupaten Indramayu.
Peristiwa bocornya gas diketahui warga setempat saat melihat gelembung air cukup besar diatas jalur pipa. Kebetulan, permukaan tanah diatas pipa terendam air akibat hujan.
Warga panik, lalu dengan segera melaporkan temuan itu ke aparat setempat. Kepanikan warga beralasan, sebab jalur pipa bawah tanah itu dihimpit permukiman padat penduduk.
Karmin (45), warga setempat, mengatakan saat baru diketahui ada kebocoran gas, penduduk setempat berinisiatif melokalisir wilayah. Akses jalan yang melintasi temuan pipa gas bocor ditutup. “Jangan sampai ada sepeda motor yang lewat, apalagi kalau sampai ada yang merokok. Berjaya, bisa meledak,” ujar Karmin.
Senada dengan Karmin, warga lain, Nasmadi (32), sejak geger kebocoran pipa gas, keluarganya tak berani menyalakan kompor. Menurut Nasmadi, aktivitas di dapur dihentikan karena berisiko terjadinya ledakan. “Dari pagi, hampir dua belas jam, tidak boleh ada yang masak apapun di dapur. Dan itu diikuti oleh semua warga, ” ujar dia.
Masih kata Nasmadi, kasus bocornya pipa gas di desa setempat sering terjadi. Hanya saja ia tidak tahu pasti penyebabnya. Dua bulan sebelumnya, kebocoran pipa gas juga sempat membuat panik warga. .”Susahnya kalau bocor tengah malam atau dinihari, bisa luput dari perhatian warga. Dan itu bisa bahaya karena warga tidak menyadari ada kebocoran gas,” tandas Nasmadi.
Sementara itu, pantauan di lapangan menyebutkan, hingga Minggu petang upaya perbaikan terus dilakukan. Suplai gas mentah untuk sementara dihentikan sampai menunggu perbaikan selesai.
Sejumlah petugas dari PT Pertagas Westren Java Area menggali tanah sedalam 1,5 meter untuk mencari sumber bocoran. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari PT Pertagas Western Java Area perihal penyebab dan dampak kebocoran gas.
Reporter : Hendra Sumiarsa