Sementara itu, pengguna jalan, Aki Julay (63) mengaku, hampir setiap hari melintasi jalan tersebut. Menurutnya, setelah direlokasi Pemprov Jateng, jalannya lebih bagus dan pemandangannya lebih indah.
“Ya intinya sekarang lewat sini, setelah Pemprov Jateng merelokasi ini, jalannya aman. Masalah longsor itu tidak ada. Nyaman, enak kalau ke jalan yang lama memang lebih dekat tapi rawan longsor. Terima kasih Pemprov Jateng telah merelokasi jalan ini antara Lio-Ciwindu,” terangnya saat berhenti di tepi jalan.
Menurut Suwarti (40), seorang pemilik warung di tepi jalan tersebut, kini jalannya semakin ramai. Sehingga, banyak pengguna jalan yang mampir ke warungnya.
“Alhamdulillah ramai. Tahun baru kemarin banyak orang. Ini kan jalannya agak lebar. Banyak warga memanfaatkan jalan untuk bawa barang. Enak lewat sini. Tidak ada lubanghya. Bagus sih. Beda yang dulu. Ada sekitar 10 warung. Senang jalannya bagus. Dulu boro-boro, kayak jalan kerbau. Sekarang lebih lebar. Terima kasih Pemprov Jateng, jalannya sudah bagus,” kata dia.
Sebagai informasi, dari data Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, pembangunan jalan ini dilakukan sejak 2020 dengan nilai kontrak Rp 7 miliar, di tahun 2021 nilai kontrak Rp 12 miliar, dan di tahun 2022 nilai kontrak Rp 18 miliar.(tim)