Pembangunan Jalan Salem Brebes, yang Rusak Akibat Longsor Sudah Bisa Dilewati dan Mulus

Dari data Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, pembangunan jalan ini dilakukan sejak 2020 dengan nilai kontrak Rp 7 miliar, di tahun 2021 nilai kontrak Rp 12 miliar, dan di tahun 2022 nilai kontrak Rp 18 miliar

Brebes,EDITOR.ID, – Ruas jalan provinsi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, yang rusak akibat tanah longsor pada 2018 lalu  kini sudah mulus. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama DPU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng berupaya merekolasi jalan Salem-Banjarharjo. Hasilnya, permukaan jalan megah nan halus sudah berhasil dibangun seusai direlokasi di ruas Bandungsari-Salem atau Kalibaya-Ciwindu Salem.

Ganjar yang sempat mendatangi lokasi bencana ketika itu, memang telah bertekad membangun akses sebagai bentuk penanganan sesegera mungkin. Sehingga, dibangunlah jalan tersebut. Kini, pembangunan jalan telah selesai di akhir tahun 2022 dan sudah bisa dinikmati pengguna jalan.

Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Wilayah II Tegal-Brebes Dinas PU Binamarga dan Cipta Karya Jateng Rubiyanto mengatakan, jalan dalam kondisi siap dilalui masyarakat.

“Saat ini dengan panjang jalan 4,8 km ini sudah selesai, dengan pembangunan tiga tahun sejak 2020-2022. Dengan panjang tersebut memiliki lebar perkerasan 7 meter, berem (tambahan) kanan-kiri 1,5 meter dan saluran kanan-kiri dengan dimensi 80. Sehingga total keseluruhan lebar jalan 7 meter, ditambah 1,5 meter, ditambah 1 meter kanan-kiri. Sehingga jumlahnya sekitar 12 meter,” kata Rubiyanto di lokasi jalan, Kamis (12/1/2023).

Saat ini, kata dia, masyarakat juga tampak antusias menyambut adanya jalan baru. Karena jalan tersebut selain lebar, juga saat ini juga bagus dan masih sepi. Masyarakat pun bisa memanfaatkannya untuk sekadar menikmati suasana. Bahkan, kalau sore hari dan tidak hujan, jalan pun dipenuhi warga.

Tidak hanya itu, tutur Rubiyanto, keberadaan jalan baru ini juga bermanfaat terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Terbukti, sejumlah warga mendirikan warung di sisi kanan-kiri jalan. Warung itu menjadi tempat bersantai pengguna jalan sembari menikmati jalan dan pemandangan lokasi.

Jalur Perekonomian Dari Desa ke Kota

“Jalan ini juga untuk melangsungkan perekonomian warga dari pedesaan ke kota. Jalan ini juga banyak masyarakat yang mendirikan warung, yang kerja sama dengan Perhutani. Terutama ramainya saat sore hari. Karena di situ banyak warga rekreasi,” ujarnya.

Dari sisi keamanan terhadap ancaman longsor, menurut Rubiyanto, jalur ini lebih aman karena berada di atas titik yang longsor pada 2018. Dengan demikian, jalan akan aman saat dilalui masyarakat.

“Sehingga lebih aman dan tidak akan longsor lagi. Jalur ini juga menghubungkan Brebes- Cilacap, namun agak ekstrem di jalur bawah untuk tanjakan dan tikungan. Juga yang paling dekat penghubung Brebes-Cilacap,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: