EDITOR.ID, Pasuruan,- Beberapa saat setelah terjadi ledakan bom di sebuah rumah kontrakan, dengan cepat polisi datang ke lokasi kejadian. Namun pelaku berusaha melarikan diri membawa tas ransel. Pelaku sempat melempar dua bom ke arah polisi yang mengejarnya.
Pelaku ledakan bom di sebuah rumah kontrakan tersebut terindentifikasi bernama Abdullah alias Anwardi. Ia mengkontrak di rumah Saprani di Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, dimana bom pelaku meledak.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal dalam lewat keterangan tertulisnya, Kamis (5/7/2018) menyebutkan pelaku yang diketahui bernama Anwardi melempar bom ke polisi setelah dua kali ledakan terdengar dari rumah dalam rentang waktu lima menit sejak pukul 11.30 WIB.
Saat pelemparan dua bom itu, lanjut dia, situasi di lokasi juga tengah diramaikan oleh warga yang tidak berani masuk ke dalam rumah.
“Terjadi satu kali ledakan sedang, selang waktu lima menit terjadi ledakan kecil di dalam rumah itu. Setelah itu terduga pelaku keluar melempar dua bahan peledak ke polisi di lokasi kemudian melarikan diri,” ujarnya.
Berdasarkan informasi, aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap Anwardi yang telah melarikan diri.
Ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pogar, Kamis (5/7/2018). Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan ledakan yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu mengakibatkan seorang anak berusia enam tahun mengalami luka-luka.
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap DR, istri siri AB, pelaku teror bom di Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7/2018).
Perempuan tersebut diperiksa di Mapolres Pasuruan.
Materi pemeriksaaan pun belum diketahui karena hingga kini penyidik masih belum memberi pernyataan resmi.
Namun, kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, berencana melakukan press release di Mapolres Pasuruan.
Seperti diberitakan, teror bom terjadi di Bangil, Pasuruan. Sekitar pukul 11.30 WIB, ledakan pertama terdengar di rumah kontrakan AB. Warga yang mengira ledakan itu bersumber dari gas elpiji kemudian mendatangi sumber suara.
Di rumah tersebut, mereka melihat AB, DR, dan UMR, anaknya yang masih umur 6 tahun. Bocah itu menangis karena terluka. Didatangi beramai-ramai, AB malah mengusir warga. (tim)