Paus Fransiskus Disambut Tokoh Muslim Indonesia Ini Respon Eks Bos FPI Habib Rizieq

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Kunjungi Indonesia

Kolase Habib Rizieq Shihab (Kiri) dan Pemimpin Gereja Katolik se Dunia Paus Fransiskus Foto Ist

Jakarta, EDITOR.ID,- Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Se-Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus datang jauh-jauh dari Vatikan, Italia menyambangi Indonesia untuk menebarkan perdamaian, toleransi dan pembelaan terhadap kaum lemah dan miskin.

Kunjungan Paus disambut suka cita umat Katolik di Indonesia, tak terkecuali tokoh besar muslim seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, kemudian Jusuf Kalla dan istri Presiden KH Abdurachman Wahid yakni Ibu Shinta Wahid.

Kedatangan Paus Fransiskus pun ditanggapi Eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dalam sebuah momen ceramahnya.

Habib Rizieq menjelaskan soal gelaran Misa Kudus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024) lalu.

Habib Rizieq mengakui sangat mendukung adanya acara Misa Suci Akbar yang dipimpin Sri Paus Fransiskus sebagaimana bentuk toleransi antaragama.

Namun ia menegaskan acara itu bukan untuk umat muslim sehingga diminta umat muslim tidak menghadirinya.

“Jangan kita membuat gaduh, jangan kita membuat kacau, jangan. Hormati beliau (Paus Fransiskus-Red) sebagai tamu negara,” ungkap Habib Rizieq Shihab mengutip laman tvOnenews.com dari kanal YouTube Markaz Syariah TV, Sabtu (7/9/2024).

Menurut Habib Rizieq dirinya sangat mengetahui tentang acara misa akbar seperti yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.

Habib Rizieq menjelaskan bahwa tidak ada hari tertentu dan khusu untuk melaksanakan misa seperti yang dilakukan oleh umat Katolik.

Menurutnya bisa boleh dilakukan mulai Senin hingga Minggu. “Hanya saja kalau Misa dilakukan di Jumat pertama itu Misa Agung, Misa besar di kalangan umat Katolik saudara,” katanya.

Meski begitu, mantan pendiri dan pemimpin kelompok Front Pembela Islam (FPI) itu menyarankan agar umat Muslim tetap tidak menghadiri acara selain dalam agenda agama Islam.

Ia mengatakan soal urusan agama lain tidak boleh dicampur adukkan atau ikut serta karena umat Muslim harus tetap memegang prinsip “Lakum Dinukum Waliyadin”.

“Nah apa pun namanya apakah Misa Jumat pertama atau misa-misa yang lainnya, umat Islam tidak boleh hadir itu karena itu murni acara ritual keagamaan,” katanya.

Habib Rizieq menjelaskan agenda Misa Suci biasanya dalam bentuk ritual keagamaan meliputi tobat, pemberkatan hingga berdoa bersama.

Ia menyampaikan bahwa, acara tersebut memiliki misi tertentu dalam menyebarluaskan ajaran kasih agama Katolik.

“Untuk supaya yang hadir diberkati, diarahkan bubar dari sana diberikan tugas misi untuk menyebarluaskan agamanya ke seluruh dunia,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: