Kedua, penerimaan anggota melalui kaderisasi partai secara kontinyu. NasDem melalui kaderisasi dapat menguatkan ideologi, militansi, jaringan, pengembangan diri dan pemberdayaan masyarakat dari partai.
Ketiga, menciptakan motor penggerak keagamaan, kemasyarakatan dan kebudayaan di level masyarakat akar rumput. Pembentukan Majlis Dzikir Suryani, pengembangan seni dan budaya lokal, pemilihan duta budaya, dan penggerakan pembangunan desa.
Keempat, memberikan tempat dan kesempatan bagi anggota dalam mengembangkan kreasi dan inovasi profesi. Karang taruna, kader posyandu, kampung, RT/RW, BPD, kepala desa dan lainnya merupakan peluang dan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan diri dan mengabdi.
Kelima, mendistribusikan kader NasDem ke berbagai jabatan organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan. Keterlibatan kader di berbagai organisasi itu membuka peluang pelaksanakan politik gagasan dalam merestorasi Indonesia.
Keenam, memperluas akses masyarakat terhadap program pemerintah dan anggota dewan dalam pendidikan, kesehatan, koperasi dan UMKM, pertanian, perkebunan, kelautan, lingkungan hidup, pemberdayaan gender dan lain sebagainya.
Ketujuh, melibatkan social influencer dalam mengembangkan jaringan dan massa ideologis melalui media sosial. Mereka blogger, youtuber, vlogger, selebritis dan para tokoh pemuda, pengusaha, kampus dan agama, yang concern dalam melakukan gerakan perubahan masyarakat.
Kedelapan, mengembangkan meritokrasi partai dalam penempatan jabatan kepengurusan, usulan pencalonan dan penempatan jabatan dalam negeri. Mereka kader terbaik partai yang mempresentasikan visi misi gerakan perubahan restorasi Indonesia dalam berbagai jabatan tersebut.
Kesembilan, “NasDem Menyapa” harus menjadi program seluruh kader NasDem, baik yang menjadi kepala daerah, anggota dewan, pengurus, anggota dan simpatisan, yang dilakukan terus menerus tanpa lelah. Masyarakat pasti yakin NasDem memang rumah besar kaum pergerakan yang hidup dan matinya demi perbaikan negeri.
Ala kulli hal, bagi NasDem, tanggal 10 dan 11 Nopember memiliki makna simbiotik, yaitu hari pahlawan dan hari kelahiran NasDem. Patriotisme menjadi nilai yang menjadi landasan berdirinya NasDem. Partai ini didesain sebagai “pertai perjuangan” bagi kaum pergerakan yang menjunjung-tinggi kepeloporan, keberanian, pengorbanan, dan keikhlasan yang menjadi nilai-nilai kepahlawanan. NasDem lahir untuk menjaga dan merawat keindonesiaan. Tak berlebihan, Presiden Jokowi menyebut NasDem sebagai “partai besar yang disegani”. Indonesia pun juga menjadi bangsa besar yang disegani di dunia, berkat NasDem sebagai inti kekuatan politik yang ada. Dirgahayu NasDem ke-9, semoga basis dukungan NasDem semakin kuat menuju Indonesia bermartabat. Amien…