Sementara ada dua pendaki Gunung Marapi asal Kabupaten Solok Selatan masih dicari keberadaannya, hingga Selasa (5/12) belum juga ditemukan pasca letusan Gunung Marapi Minggu (3/12) sore.
Keduanya terdaftar dalam catatan pendakian gunung Marapi. Pertama, perempuan bernama Siska Afrina warga Jorong Bendang Nagari Pasir Talang Kecamatan Sungai Pagu.
Siska kelahiran tahun 2001, berusia 22 tahun. Satu lagi pendaki asal Solok Selatan bernama Frengky Candra Kusuma warga Kapalo Koto Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari kelahiran tahun 2000, usia 23 tahun juga belum ditemukan
Siska kelahiran tahun 2001. Siska Afriandi diketahui merupakan mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) semester akhir.
Di UNP Siska Afrina mengambil jurusan S1 PGSD, “Siska Afrina baru tamat dari Universitas Negeri Padang (UNP) jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sama tamat dengan Frengky,” sambung Hendra.
Menurutnya, saat melakukan pendakian gunung Marapi, Siska Afrina berjumlah lima orang dari UNP. Satu diantaranya sudah ditemukan dan empat lagi masih dalam pencarian, sambungnya.
Karena keberadaan Siska Afrina maupun Frangky belum juga ditemukan, pada hari Selasa, 5 Desember 2023 meskipun ke 242 personel Tim SAR gabungan telah menyisiri area kawasan puncak Gunung Marapi.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi Siska Afrina dan Frengky. Kami berharap Siska dan kawan-kawan ditemukan dengan keadaan selamat,” kata kakak dari Siska bernama Hendra ketika itu mencari keberadaannya bersama 242 personel Tim SAR gabungan.
Hendra mengatakan saat ini bersama orang tua Siska Afrina dan anggota keluarga lainnya sudah berada disekitar lokasi untuk menunggu kabar dan memastikan keberadaannya maupun kondisi Siska dan Frengky.
Pihak keluarga Siska Afrina dan Frengky berharap, “Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi Siska Afrina dan Frengky. Kami berharap Siska dan kawan-kawan ditemukan dengan keadaan selamat,” kata Hendra.
Pendaki lainnya yang terjebak di Gunung Marapi, Yasirli Amri, sempat berkomunikasi dengan keluarga sebelum hilang.
Yasirli Amri adalah mahasiswi salah satu pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi yang videonya berdurasi 10 detik viral, Yasirli sempat telepon ayahnya, pasca-erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) sekira pukul 17.30 WIB. Kepada ayahnya Yasirli mengaku tak kuat lagi.
Kakak sepupu Yasirli, Ahmad Gandi Sabri (28) mengatakan, adik sepupunya itu berangkat ke Gunung Marapi, Jumat (1/12/2023).
Saat pamit, Yasirli mengatakan menuju Gunung Marapi bersama rombongan berjumlah 18 orang. Setelah Gunung Marapi erupsi Yasirli telepon kalau dirinya mengeluh kehausan dan tak bisa berjalan.