Penumpang Panik Berhamburan dan Loncat dari Pintu Darurat. Sumber Foto : Tribunnews.com
EDITOR.ID, Pontianak,- Ratusan penumpang pesawat Lion Air panik, menjerit histeris. Mereka berhamburan meloncat dari pintu darurat hingga jatuh menimpa sayap pesawat. Sebagian berlarian dengan teriakan berdoa. Gara-garanya, ada seorang penumpang tiba-tiba berteriak ia membawa bom dalam tasnya.
Peristiwa ini terjadi saat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 687 dari Bandara Supadio Pontianak, Kalbar, tujuan Jakarta hendak take off sekitar pukul 18.10, Senin (28/5/2018) kemarin.
Dalam peristiwa ini setidaknya delapan penumpang mengalami luka dan dirawat di rumah sakit.
Cerita kepanikan bermula ketika ada seorang penumpang berteriak bahwa dirinya membawa bom di dalam tasnya. Penumpang tersebut bernama Frantinus Nirigi dari Wamena, Papua.
Frantinus berteriak kepada pramugari Lion Air pada saat menaruh barang di cabin pesawat.
Mendengar teriakan itu, sontak para penumpang yang sudah memenuhi kursi pesawat maskapai berlogo kepala singa tersebut kaget. Masing-masing berusaha berhamburan keluar melalui pintu darurat.
Pilot mengambil keputusan untuk mengamankan penumpang. Para awak pesawat segera membuka pintu darurat tepat di samping kedua sayap pesawat pun dibuka. Para penumpang berhamburan keluar. Mereka berteriak-teriak ketakutan.
Ketegangan memuncak. Para penumpang melompat dari sayap pesawat. Beberapa penumpang mengalami luka-luka karena terjatuh. Menurut data yang diterima Pontianak Post (Jawa Pos Group), sediktinya ada delapan penumpang yang harus dirawat di rumah sakit AURI.
Sementara itu para petugas bandara dan aparat berwenang segera mengamankan orang yang berteriak mengaku membawa bom tersebut. Pihak terkait juga langsung melakukan penyisiran di pesawat untuk mencari benda mencurigakan.
Setelah diperiksa, ternyata tidak ada benda yang dikhawatirkan sebagai bom. Orang yang meneriakkan bom pun diamankan dan dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. Si penyebar isu ini kemudian diketahui sebagai alumni perguruan tinggi negeri di Pontianak.
Manajer Distrik Lion Air Pontianak Lukman Nurjaman mengatakan, saat itu pihaknya memang mengambil keputusan untuk menurunkan semua penumpang dan bagasi bawaan. Tujuannya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
“Menginformasikan ada penumpang yang mengaku membawa bom dalam tas. Pilot memutuskan untuk menurunkan penumpang dan bagasi bawaan. Saat ini yang bersangkutan (pelaku) sedang mengalami penanganan pihak kepolisian,†ujarnya sebagaimana dilansir dari Pontianak Post.
Belakangan diketahui bahwa si pelaku penyebar isu melakukan perbuatan tersebut karena iseng. Akibat kejadian tersebut, sejumlah penerbangan dari dan menuju Pontianak mengalami delay.
Sementara banyak diantara penumpang dirawat di rumah sakit karena cidera serius saat upaya menyelamatkan diri. Sebagian di antaranya adalah anak-anak.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo menyatakan setelah diadakan pengecekan bagasi, ternyata BOM yang diutarakan oleh Frantinus tidak ditemukan. Pasca kejadian itu kondisi Bandara Supadio dalam keadaan aman.
“Pelaku juga telah di bawa ke Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,†ujarnya. (tim)