“Banyak unsur dari unsur kementerian ada dan unsur-unsur lain tokoh masyarakat dan ada banyak unsur. Untuk itu kegiatannya bisa merangkul semua unsur,” jelasnya.
Masjid Akan Bawa Mazhab Imam Syafii
Terpisah, KH Abdul Rozaq Shofawi yang resmi menjadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed berharap persatuan bersama. Dia tak ingin ikhtilaf atau perbedaan (pendapat, pikiran) menjadi pemicu perseteruan.
“Di antara empat mahzab, kita pilih salah satu, kita di sini mahzab syafii ya mahzab syafii,” ujar Abdul Rozaq.
Da menerangkan tugas imam besar nantinya akan menyusun pelaksanaan ibadah untuk tiap harinya. Mulai dari sholat wajib lima waktu, Sholat Jumat, pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dan banyak agenda ibadah lainnya.
“Dalam pelaksanaan ibadah itu diatur imamnya dan sebagainya untuk bisa melaksanakan dengan baik,” ucapnya.
Masjid Diharapkan Jadi Penyebar Agama yang Rahmatan Lil Alamin Sejuk dan Menentramkan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan masjid hibah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) tersebut diharapkan menjadi instrumen yang menyebarkan paham agama yang baik, benar, sejuk, menentramkan, dan meneguhkan.
“Semoga insyaallah dalam pengelolaan bapak ibu sekalian, masjid ini menjadi pusat desiminasi dan pengembangan modernisasi keagamaan yang tidak hanya akan dirasakan umat Islam atau masyarakat Kota Solo. Namun juga menjadi tempat yang mendesiminasikan Islam rahmatan lil alamin seluruh Indonesia bahkan dunia,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara tersebut.
Dia berharap Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki banyak aktivitas untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kualitas kesalehan umat. Para pengurus akan berkolaborasi dengan Kemenag, ormas Islam, dan tokoh masyarakat.
Tampak hadir pada acara tersebut Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad. Kegiatan dilanjutkan dengan rapat bersama pengurus dan Kemenag mengenai program masjid yang akan diresmikan Senin (14/11/2022) tersebut.
Gelar Agenda Selawatan Rutin
Dia menjelaskan kegiatan berikutnya pada Minggu malam berupa rapat gabungan semua bidang bersama imam besar untuk merencanakan kegiatan-kegiatan ke depan. Ditanya berapa banyak biaya untuk pengelolaan masjid, Sigit mengatakan akan memberikan informasi setelah ada rapat pengurus.
Dia hanya mengatakan sejumlah organisasi kemasyarakatan sudah mengajukan izin untuk menggelar kegiatan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Kegiatan itu dilakukan pada November ini, antara lain selawatan. (tim)