Jakarta, EDITOR.ID,- Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan sempat jumawa. Saat berpidato politik di Milad PKS, Anies mengkritik pedas dan mengecilkan peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan infrastruktur jalan. Bahkan membandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya lebih sukses.
Anies menyanjung dan mengklaim kehebatan era SBY lebih sukses ketimbang era Jokowi dengan gaya khasnya menampilkan data.
Belakangan data yang sudah diklaim dan digembar-gemborkan Anies ternyata keliru. Imbasnya Bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan jadi bulan-bulanan kritik balik banyak pihak.
Tim pemenangan Anies Bawedan tak terima disalahkan atas kekeliruan data tersebut. Anggota tim pemenangan Anies Baswedan menuding media massa lah yang salah dalam perkara ini.
Diketahui sebelumnya pernyataan Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS menuai kontroversi. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa pembangunan jalan tidak berbayar di era SBY jauh lebih banyak ketimbang era Jokowi.
Belakangan pemerintah membuka data tersebut ke publik dan menyebut bahwa data yang disampaikan bakal capres Koalisi Perubahan itu salah.
Terkait hal tersebut tim pemenangan Anies Baswedan Hendri Satrio (Hensat) tidak menampik data yang disampaikan Capresnya keliru. Namun Hensat melemparkan kesalahan tersebut ke media online yang memuat data yang kemudian dibacakan oleh Anies Baswedan.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (25/5/2023) Hensat meminta agar Kementerian PUPR mengklarifikasi data tersebut ke salah satu media online saja. Sebab, menurutnya, Anies hanya membacakan data dari media tersebut saat membandingkan pembangunan jalan era SBY dan Jokowi.
“Itu PUPR menurut saya klarifikasi ke media online saja. Kan Mas Anies cuma membacakan hasil karya jurnalistik, gitu,” ujar Hensat saat dihubungi, Rabu (24/5/2023) malam.
Lebih lanjut, Hensat mengatakan, seharusnya pemerintah berterima kasih kepada Anies Baswedan.
Menurutnya, karena Anies membacakan data pembanding pembangunan jalan era SBY dengan Jokowi, pemerintah jadi melakukan pengecekan ulang. “Dan bagus lah kalau kemudian diperbaiki. Jadi dicek-dicek saja tuh. Jadi thanks to Mas Anies lah. Akhirnya, pemerintah cek dan ricek lagi datanya,” katanya.
Oleh karena itu, Hensat kembali menekankan agar Kementerian PUPR melakukan klarifikasi ke media yang dimaksudnya. “Tapi, kalau klarifikasi, mestinya klarifikasinya ke medianya saja tuh.”
“Dan untung saja dibacain Anies. Jadi pada sibuk nyari perbaikan data. Mungkin kalau enggak dibacain, enggak dicek and ricek itu,” ujar Hensat.
Salah data, Anies tetap pede kritik Jokowi
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan nasional era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).