Jakarta, EDITOR.ID – Malam mencekam di Kampung Tanah Merah, Koja, Plumpang, Jakarta Timur, Jumat malam (3/3), dimulai sekitar pada pukul 08:00 terciun bau menyengat bensin bercampur gas dari balik tembok pembatas antara rumah penduduk dengan Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.
Malam Mencekam di Kampung Tanah Merah Plumpang, Koja, Jakarta Utara
Seperti biasa keseharianya, aktifitas warga di Kampung Tanah Merah terutama di jalan Koramil, jelang larut malam hari ada yang masih berjualan, ada pula warga yang sibuk menyiapkan untuk jualannya esok pagi, dan sebagainya karena menurut pengakuan RT 08 dalam tayangan video mengungkapkan,
“Wajar warga Kampung Tanah Merah banyak anggota UKM, di sepanjang jalan Koramil ini kebanyakan mereka rata-rata para anggota UKM,” ungkapnya.
“Awal mulanya warga mulai mencium bau bensin, semakin lama baunya bertambah menyengat seperti bau gas,” sambungnya.
Bau menyengat tersebut menurut penuturan para penduduk Kampung Tanah Merah mengakibatkan sesak napas seperti penuturan seorang ibu dalam tayangan video viral di medsos, bahkan menurutnya bau menyengat itu sampai ada yang mengalami pingsan.
Biasanya di sudut-sudut kampung ini di waktu jelang malam banyat anak-anak muda pada kumpul, mereka nongkrong bersenda gurau, mereka juga terkejut mencium aroma bensin yang menyengat.
Pihak keamanan Kampung mengajak mereka para anak-anak muda yang sedang nongkrong
untuk mengingatkan para warga agar segera menyelamatkan diri, dan mereka langsung bereaksi untuk ikut membantu pihak keamanan kampung, mereka mendatangi pintu ke pintu rumah penduduk dengan teriakan agar warga yang masih berada didalam rumah untuk cepat segera keluar dan menjauh dari area yang masih berbau bensin yang sudah sangat menyengat.
Kepanikan pun tak terelakkan lagi sekitar pukul 08:00 WIB, meski belum terjadi ledakan, warga berhamburan keluar rumah sambil was-was membawa barang-barang seadanya, bahkan tak sedikit yang kembali ke rumah masing-masing karena ada barang yang menurutnya tertinggal seperti hape yang masih di charge diantaranya, dan sekitar pukul 08:11 mulailah ledakan terjadi.
Depo milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara itu diduga pecah (bocor) dan terjadi kebakaran hingga merembet ke rumah-rumah penduduk yang jaraknya tak jauh, terjadi pada Jumat malam, pukul 20.11 WIB, 3 Maret 2023.
Api yang diduga bersumber dari pipa bensin di Terminal BBM tersebut tetibab membumbung tinggi dan dari pecahan pipa BBM nya muncrat mengenai rumah-rumah warga di sekitarnya sepanjang Jalan Koramil, Kampung Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ikut dilahap si jago merah.
Damkar Berjibaku Memadamkan Api
Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) mulai berdatangan, selang beberapa waktu dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, BPBD, Palang Merah Indonesia, Baznas, BSG, Perusahan Listrik Negara dan tak lupa para relawan.
Hingga pukul 00.30 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, jumlah korban sudah mencapai 17 orang, yang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Sebanyak 17 korban jiwa kini berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja dan dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuh korban yang sempat ditempatkan di Koramil, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 00.06 WIB.
Update para Korban dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta
Sementara itu jumlah korban luka mencapai 50 orang, yang terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini berada di berbagai lokasi seperti RS Mulyasari, RS Tugu, hingga RS Pelabuhan. Perkembangan jumlah korban ini dicatat di sebuah papan tulis putih di kantor Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, yang jadi lokasi penampungan sementara korban meninggal.
Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal berada di rumah sakit Polri Kramat Jati, mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulya Sari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja dan RSUD Koja.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengunggah pengumuman, 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat, yaitu RPTRA Rasella 356 warga, gedung Golkar Walang 258, kantor PMI Jakarta Utara 132, kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79, kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74, masjid Al-Kuromas 63, masjid As Sholihin 63 dan masjid Al-Muhajirin 60.
Petugas gabungan DAMKAR, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, BPBD, Palang Merah Indonesia, Baznas, BSG, Perusahan Listrik Negara dan relawan telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi.
BPBD DKI Jakarta menyalurkan bantuan pangan dan non-pangan. Bantuan pangan antara lain air mineral dan makanan siap saji.
Sedangkan bantuan non-pangan berupa matras, selimut, paket balita, paket keluarga, sarung, mukena, terpal, paket sandang, kidsware dan family kits.
BPBD mencatat kebutuhan mendesak untuk para penyintas antara lain matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.
Jumlah dan nama-nama korban, 19 orang meninggal, 49 orang luka-luka, dan 579 orang mengungsi
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan jumlah korban yang awalnya dilaporkan mencapai 17 orang, pada haria Minggu, 5 Maret 2023, bertambah menjadi 19 orang.
Keteranagn ini berdasarkan data yang tercatat di Koramil 01 Koja. Sementara itu, korban luka-luka mencapai 49 orang dan warga yang mengungsi saat ini mencapai 579 orang.
Berikut korban yang dinyatakan telah meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, dari data Posko Koramil 01 Koja:
1. Syaiful Anwar (Laki-laki, 21 tahun)
2. Rospita (Perempuan, 45 tahun)
3. Iis Ernayati (Perempuan, 26 tahun)
4. Ilyas (Laki-laki, 4 tahun)
5. Siti Aminah (Perempuan, 40 tahun)
6. Hadi (Laki-laki, 30 tahun)
7. Rahmad Syukur (Laki-laki, 50 tahun)
8. Rohani (Perempuan, 40 tahun)
9. Naila (Perempuan, 20 tahun)
10. Sumila (Perempuan, 75 tahun)
11. Ayub (Laki-laki, 45 tahun)
12. Yumiyati (Perempuan, 18 tahun)
13. Hardiyansyah (Laki-laki)
14. Evelina (Perempuan,50 tahun)
15. Nursaini (Laki-laki)
16. Ardiansyah (Laki-laki, 50 tahun)
17. Seluwidawati (Perempuan)
18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)
19. Syarif Hidayatullah (Laki-laki)
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah mengunjungi para korban di RSUD Koja Jakarta Utara
Sejumlah fasilitas medis lainnya juga telah disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang terdampak bencana kebakaran depo Pertamina ini.
18 orang dinyatakan masih hilang, kemungkinan masih dibawah reruntuhan
Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.
Personel gabungan yang terlibat untuk pemadaman, pencarian dan pertolongan yaitu DAMKAR) mulai berdatangan, selang beberapa waktu dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, BPBD, Palang Merah Indonesia, Baznas, BSG, Perusahan Listrik Negara dan tak lupa para relawan.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran depo Pertamina Plumpang yang berada di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Dugaan Sementara Polri, Kebakaran Diakibatkan oleh Gangguan Teknis
Kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di lokasi kejadian dan saat beliau meninjau tenda-tenda pengungsian mengatakan dihadapan para wartawan, mengungkapkan kebakaran Depo TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara dugaan awal disebabkan dari gangguan teknis.
“Sifatnya teknis. Sehingga nanti bisa kita jelaskan secara Scientific Crime Investigation tentang peristiwa yang sebenarnya. Khususnya terkait sumber api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran,” ujar Sigit menjelaskan di Kampung Tanah Merah, Plumpang Koja, pada hari Sabtu (4/3).
“Insiden tersebut dugaan sementara dipicu ketika Depo TBBM Pertamina Plumpang sedang melakukan aktifitas pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima,” beber Listyo.
“Kemungkinan saat itu, terjadi disebabkan gangguan teknis yang mengakibatkan tekanan pada pipa mengalami gangguan karena berlebih, dan kemudian setelah itu didapati terjadinya peristiwa terbakar,” sambung Listyo.
Ledakan yang berasal dari pipa bahan bakar yang diduga tersambar petir ini, menimbulkan kebakaran hebat yang hingga menghanguskan pemukiman warga di sekitar lokasi.
Puluhan pemukiman warga menjadi korban api yang menyambar begitu cepat setelah terjadi ledakan besar. ***