Ia mengatakan ada lima fokus utama yang dilakukan dalam koordinasi itu. Pertama, membangun standar keamanan stadion.
Kedua, memformulasikan standar protokol dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasar standar keamanan internasional.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub bola di Indonesia termasuk perwakilan suporter untuk dapat saran dan masukan serta komitmen bersama agar tragedi di Kanjuruhan tak terjadi lagi.
Keempat, memperbaiki pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada. Kelima, melakukan pendampingan dari para ahli. (tim)