EDITOR.ID, Jakarta,- Keterbatasan sumber daya energi berbasis fosil dan dampak polusi, mendorong setiap negara di belahan dunia kini mengembangkan energi alternatif dan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan sumbernya terbarukan. Tak terkecuali Indonesia.
Sejak jauh-jauh hari Presiden Joko Widodo telah menetapkan pengembangan energi baru terbarukan pada dua sumber energi. Yakni listrik dan Biodiesel berbasis kelapa sawit.
Demikian disampaikan Ego Syahrial, Sekretaris Jenderal Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di hadapan lebih dari 2.000 mahasiswa baru Universitas Mercu Buana dalam Kuliah Umum bertajuk “Sektor ESDM Dalam Era Industri 4.0, Peluang, Tantangan dan Antisipasinya”, Kamis (29/8/2019)
“Ke depan energi baru terbarukan sudah saatnya dikembangkan, di sektor energi listrik, energi baru terbarukan menggunakan atau berbasis sumber energi matahari, angin, panas bumi, gelombang laut,” ujar Ego dalam pemaparan materinya.
Menurut Ego, tantangan ke depan negara adalah bagaimana mendistribusikan sumber energi listrik secara merata di seluruh Indonesia. Sehingga ketergantungan masyarakat pada sumber energi fosil mulai dikurangi.
“Target pemerintah adalah bagaimana elektrifikasi (pemenuhan aliran listrik,red) secara merata di seluruh Indonesia dan harga yang terjangkau masyarakat, secara nasional capaian pemerataan listrik mencapai 98,81 persen,” katanya.
Diakui Ego bahwa di Indonesia Timur masih banyak yang belum mendapatkan akses listrik. “Target pemerintah energi listrik sudah harus dapat dinikmati hingga pelosok negeri,” ujarnya.
“Daerah terpencil sekalipun harus kita urus, karena kita semua Indonesia,” sambungnya.
Menanggapi soal tantangan dan peluang penggunaan energi baru terbarukan di era revolusi digital 4.0 ini, Ego mengatakan soal sumber energi listrik selain menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang sudah dilakukan Indonesia, saat ini sedang terus digencarkan membangun sumber energi listrik dari tenaga matahari dan angin.
“Pak Presiden juga mendorong pengembangan Biodiesel berbasiskan bahan baku kelapa sawit, ke depan penggunaan biodiesel ini akan terus ditingkatkan,” katanya.
ESDM juga mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS). “Kita disadarkan peristiwa beberapa minggu lalu saat aliran listrik padam, nyaris semua aktivitas lumpuh, ini menggambarkan bahwa energi listrik bagi bangsa Indonesia sangat penting dan vital,” paparnya.
Energi terbarukan yang saat ini digunakan Indonesia masih sangat jauh dari target yang diharapkan. Yakni baru 10 persen. “Baru 2 persen termanfaatkan yaitu PLTB tenaga angin ada 3 PLTB di Sulawesi,”paparnya.