Padahal sesungguhnya, tanpa Irfan sadari bahwa dirinya juga telah mengalami kritis. Irfan pun akhirnya tersungkur saat tim medis datang menjemputnya.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali mengklaim sudah berupaya merawat mendiang Irfan Bukhari secara intensif dari derita luka bakarndi sekujur tubuhnya.
Salah satu keluarga almarhum bernama Andi mengatakan, Irfan Bukhari menghembuskan nafas terakhir pada pada pukul 16.45 WIT, sore.
“Iya meninggal dunia tadi sore, pihak keluarga dari kemarin berangkat ke Morowali,” terang Andi saat dihubungi wartawan
“Iya meniggal dunia tadi sore, pihak keluarga dari kemarin berangkat ke Morowali,” tutur Andi.
Andi menambahkan, almarhum sudah direncananya dikebumikan di Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman.
Pihak keluarga almarhum sejak peristiwa tersebut terjadi, Minggu kemarin berangkat ke Morowali, Sulteng menemuinya.
Mendiang Irfan Bukhari merupakan anak pertama dari pasangan Bukhari dengan Nawia.
Pihak PT IMIP, diwakili oleh Media Relations Head Dedy Kurniawan, membenarkan salah satu karyawan atas nama Irfan Bukhari menjadi salah satu korban kebakaran akibat ledakan tungku PT ITSS, yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali.
“Setau saya dari Polman, namun untuk alamat lengkap itu perusahaan yang tahu,” ungkap Dedy dikonfirmasi via WhatsApp Minggu sore (24//12/2023).
Sementara itu korban lainya warga Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Restu Bisaha. yang mengalami luka bakar masih di rawat di RSUD Morowali, Kabupaten Morowali. kondisi kesehatannya sudah mulai membaik.
Jumlah korban yang masih dirawat di dua klinik ada 38 orang, dan yang sudah dinyatakan meninggal dunia bertambah satu yakni mendiang Irfan Bukhari, keseluruhannya menjadi 14 orang, 4 diantarnya warga negara asing.***