EDITOR.ID ? Surabaya, Permasalahan pendidikan vokasi yang cukup kompleks mendorong Komunitas Diskusi Kolektif (Disko) Vokasi untuk mengajak mahasiswa Fakultas Vokasi Unair bertukar pikiran.
Disko Vokasi mengadakan diskusi pertamanya bertajuk “Vokasi Bisa Apa?” pada Selasa (5/10) secara daring.
Diskusi tersebut menghadirkan Thoriq Hibatullah Menteri Riset dan Keilmuan BEM Unair serta Fitaloka Amelia Ketua BLM Vokasi Unair sebagai pemateri.
Gangga Zidane Laxmana selaku Ketua Pelaksana Disko Vokasi menjelaskan jika mahasiswa vokasi kurang diberi ruang untuk dapat mengembangkan potensinya.
Gangga, sapaan akrabnya, mengungkapkan banyaknya praktikum membuat mahasiswa terkesan hanya terima jadi dari ilmu tersebut sehingga kurang kesadaran untuk terus menggali potensi dalam diri masing-masing.
“Banyak praktek (praktikum, red) yang dijalani mahasiswa vokasi sehingga terkadang mahasiswa lupa untuk lebih menggali potensi diri”, ungkap Gangga
Pendidikan di vokasi memang menyiapkan mahasiswa agar siap kerja dengan pembelajaran yang diorientasikan pada kebutuhan industri pasar.
Namun Gangga menjelaskan bahwa skill mahasiswa belum tentu hanya didapatkan dari ruang pembelajaran kampus, namun bisa saja didapat di luar kampus.
“Mahasiswa vokasi juga tidak boleh menutup kesempatan ntuk mencari pembelajaran lain di luar kampus, karena tidak ada yang tahu darimana passion seseorang tumbuh”, jelasnya.
Gangga menekankan jika critical thinking sebagai mahasiswa juga harus dioptimalkan agar memahami kondisi yang dialami mahasiswa vokasi ataupun permasalahan yang menimpa pendidikan vokasi saat ini.
Ia juga berharap dengan adanya diskusi tersebut mahasiswa vokasi bisa lebih termotivasi untuk terus menggali potensi diri.