Hal pertama Perencanaan. Menurut Ahwil sebelum program AD dijalankan, tim harus melakukan surveilance. Dimana lokasi ladang ganja, siapa yang memiliki dan mendanai, kemana ganja dipasarkan.
Tim juga harus melakukan perencanaan atau forecast. Dalam hal ini tim harus bekerja dengan data. “Kita bisa belajar dari negara Thailand yang baru bisa mengendalikan peredaran narkoba setelah 30 tahun mereka bekerja dalam sistem Alternative Development,” papar Ahwil Loetan.
Oleh karena itu, lanjut Ahwil Loetan, dibutuhkan perencanaan jangka panjang.
“Negara Thailand butuh waktu 30 tahun menghancurkan jaringan narkoba, artinya kita butuh 30 tahun untuk membebaskan bangsa ini dari cengkeraman narkoba,” papar Jenderal Bintang Tiga yang baru saja menerima penghargaan Medali Kepeloporan dari Presiden Joko Widodo dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-75.
Sebelum menjalankan Program Alternative Development (AD), maka tim harus melakukan pemetaan dan forecast berdasarkan data. “Bagaimana mengumpulkan data di Aceh tentang kondisi geografis, sosio kultural, kondisi masyarakat dan kenapa ladang ganja di Aceh tetap ada dan terus ada, semua data harus kita dapatkan dulu,” kata mantan Kepala BNN Pertama ini.
“Kita memang harus mendengar langsung dari masyarakat di Aceh, apa yang menjadi masalah disana sebagai sumber penyebab mereka menanam ganja disana,” tambah Ahwil Loetan.
Yang kedua, lanjut Ahwil Loethan, adalah pengorganisasian. “Semua lintas aparat Pusat dan daerah, kemudian antar lembaga, harus punya visi yang sama untuk menuntaskan masalah ganja di Aceh jangan ada ego sektoral,” kata Ahwil.
Yang ketiga, terkait Pelaksanaan. Ahwil Loetan menyarankan kepada BNN atau instansi yang menjalankan Alternative Development untuk melibatkan partisipasi dari masyarakat di Aceh sebagai pemilik program ini.
Jangan sampai program AD hanya program formalitas dari BNN atau instansi pemerintah tanpa mengajak atau melibatkan masyarakat sebagai pelaku dalam program ini.
“Perlu pengalaman dan pengetahuan dari pelaksana Program untuk bagaimana bisa memotivasi dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi di daerah yang selama ini menjadi target atau daerah operasi ladang ganja,” kata Mantan Duta Besar Meksiko ini.