“Memang agak risiko besar di kami ya, karena saat itu kami mau bertanding dan setelah pertandingan baru bisa kami lakukan untuk pembicaraan dengan Pato, tapi ya itu juga, dengan waktu yang sangat mepet karena ini demi masa depan Pato juga,” katanya.
“Jujur ini bukan karena uang. Saya tidak peduli uangnya berapa. Itu bukan patokan saya. Saya hanya pikirkan masa depan Pato dan ini satu langkah positif buat Pato maupun ini akan jadi history sepak bola Indonesia yang mana pemain di Liga Indonesia bisa menuju ke step yang jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Meskipun demikian Nabil masih sangat optimistis menatap juara musim ini tanpa Pato. Kendala utama Borneo dari musim ke musim, yang garang di awal musim dan melempem di akhir musim, sudah dianalisis.
“Musim kemarin kami sudah melakukan beberapa evaluasi, dan tentu itu rahasia kami. Dan tahun ini InsyaAllah dengan evaluasi yang kami lakukan dengan tim pelatih itu sudah kami lakukan di tahun ini agar seperti yang dibilang yaitu bisa konsisten di musim ini,” ucap Nabil. (tim)