Sekarang dipakai dimana sesuka orang yang memakainya. Dipasang di Topi, kaos, mobil. “Sesuka yang memboncengkannya yang penting pakai lambang Laa ilaaha illallah [ لآإÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ الله ]meski ga sholat yang penting bersimbol kalimat Tauhid, ini yang menurut saya salah,” katanya.
Yang terakhir yang agak menyakitkan adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kehadiran paham HTI tidak bisa dilepaskan begitu saja dari Hizbut Tahrir di Palestina yang didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani asal Libanon pada 1953. Kehadirannya sebagai gerakan politik memang mengusung panji penegakan sistem khilafah al-Islamiyah.
“Dia seorang alim tapi tidak punya tempat di negerinya. Dan pemikirannya berbeda. Kemudian dimanfaatkan oleh Inggris. Negara ini mendanai berdirinya sebuah organisasi HTI. Jadi dia pernah masuk di kedutaan besar Inggris,” katanya.
Secara garis besar, tujuan Hizbut Tahrir adalah menghidupkan konsep politik yang diklaim merupakan kewajiban dalam kitab suci, sunah, dan telah diwujudkan dalam sejarah kekuasaan Islam sejak era Nabi Muhammad sampai kejatuhan imperium Utsmani (Abad ke-18 Masehi).
Hizbut Tahrir dikembangkan oleh Taqiyuddin an-Nabhani dalam tulisannya di kitab Daulah Islam dan kitab Mafahim Hizbut Tahrir.
Namun di Arab ajaran tersebut ditolak. Di Arab tidak ada negara Kilafah, nggak ada, di Libya yang Moammar Khadafi tidak diterima paham Kilafah, ditolak semuanya, ini adalah orang-orang yang mengembangkan pemahamanTaqiyuddin an-Nabhani yang kebetulan mereka tidak punya tempat di negaranya, sehingga orang-orang yang tak paham agama dengan sangat mudah dibodohi, seperi ilusi kalau nanti jadi negara Islam saya jadi menterinya, ilusi semacam itu
Dan saya akan mengelola anggaran Kalau namanya Khalifah, itu dia pegang anggarannya lima persen itu untuk pribadi, Kalau anggaran Indonesia berapa ribu triliun maka untuk kepentingan pribadi.
Jadi ajaran ini terus berkembang. Terakhir, Taqiyuddin an-Nabhani menjadikan ajaran Hizbut Tahrir di seluruh negara Arab meskipun Wahabi, HTI, dia tidak mau, karena negara-negara Arab tidak mau menerima HTI yang membawa ajaran Kilafah. “Jadi konsep Kilafah ini hanya didengungkan oleh HTI,” papar Kiai Ahmad.
Maka kalau di prinsip kami bagaimana mereka tidak bisa berkembang, salah satunya mereka kadang-kadang memanfaatkan situasi politik seperti pilihan bupati, gubernur mereka punya target tertentu kalau bupatinya A maka dia akan hidup dan berkembang luas, bupatinya B dia akan berkembang. “Kepala daerahnya sesuai dengan mereka untuk mereka bisa berkembang,” katanya.