“Tubuh saya buru-buru diseret lagi ke JIH sambil bawa monitor Shooting. Sesampai di JIH dokter langsung bilang : Operasi ya pak Hanung. Saya cuma bilang : Sakarep mu dok,” tuturnya.
Kabar tak menyenangkan itu dengan narasi yang ditulis merasakan kondisinya dalam keadaan tidak sehat. Dan Hanung hingga berterus-terang ada darah saat buang air besar (BAB).
Tak hanya itu, kepalanya pusing, menurut dokter ternyata hemoglobinnya ada di angka delapan, hal itu yang membuat Hanung harus dirawat di UGD rumah sakit.
Meski tengah dirawat di rumah sakit, Hanung tetap menjalankan tugasnya sebagai sutradara. Ia memimpin syuting dari jarak jauh dengan menggunakan live streaming.
Sambil menanti persiapan operasi, saya tetap men-derict dari jarak jauh menggunakan Live streeming. Hingga semua harus ngalah, shooting harus break, menanti kaki saya nyambung lagi seperti sediakala,” lanjutnya.
Di rumah sakit, Hanung masih menyempatkan diri menyelesaikan proyek syuting film yang menjadi tanggung jawabnya.
Dibawanya serta monitor Shooting ke rumah sakit, Hanung mengklaim masih mampu men-direct tugasnya, tetap bisa melakukan perannya sebagai sutradara meski dilakukan secara jarak jauh dengan live streaming.
Namun kenyataannya proses shooting harus ditunda sembari menunggu kaki Hanung bisa pulih lagi.
Meski sempat men-direct secara jarak jauh tapi hal itu tidak bisa dilakukan untuk durasi yang lama. Maka break syuting pun jadi pilihan terbaik.***