EDITOR.ID, Bangka Belitung,- Setelah ramai menjadi polemik Kepala dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Muhammad Soleh akhirnya mengaku salah dan meminta maaf atas ketidaktahuannya terkait kewajiban siswa SMA/SMK se-Babel membaca buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya aktivis HTI Felix Siauw.
“Kami minta maaf atas kekhilafan dan kesalahan ini. Hal ini disebabkan ketidaktahuan kami kalau buku Muhammad Al-Fatih 1453 tersebut karya aktivis HTI,” kata Muhammad Soleh dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Soleh membenarkan pada Rabu (30/9/2020) pihaknya telah mengeluarkan surat kepada seluruh kepala sekolah untuk jenjang SMA/SMK mewajibkan siswa membaca buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Siauw.
Dinas Pendidikan Propinsi Bangka Belitung mewajibkan siswa membaca buku Muhammad Al-Fatih 1453 untuk meningkatkan literasi dan survei karakter para siswa di tengah pandemi covid-19 mengingat tahun ini akan diadakan asistensi minimal.
“Ini bagian upaya kami untuk meningkatkan semangat anak-anak berliterasi. Makanya kami memberikan sejarah. Nah kebetulan, literasi pada buku Muhammad Alfatih 1453 tentang perjalanan perjuangan. Karena bagus, kami wajibkan siswa membacanya,” ujarnya.
“Dalam waktu dekat kami akan mengalihkan ke buku yang lain,” tegasnya.
Diketahui, Sultan Muhammad al-Fatih merupakan tokoh Islam yang menaklukkan Konstantinopel di Romawi Timur. (tim)