Jokowi Nilai Duet Prabowo-Ganjar Ideal di Pilpres 2024, Apa Respon PDIP?

Presiden Jokowi membantah anggapan dirinya hendak menjodohkan Prabowo dan Ganjar ketika hadir dalam Panen Raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis pekan lalu. Ia mengaku hanya mengajak Prabowo yang kebetulan memiliki acara di Magelang.

Presiden Jokowi mengaku hanya ingin mengajak Prabowo untuk menghadiri kegiatan Panen Raya di Kebumen, yang kebetulan memiliki acara di Magelang, Jawa Tengah. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Namun Hashim menegaskan tak mau jika kakaknya menjadi cawapres.

Menurut Hashim, kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dianggap lebih banyak memiliki pengalaman.

Pernyataan itu disampaikan Hashim saat menghadiri deklarasi Prabowo Mania 08 oleh relawan Jokowi Mania (JoMan) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023)

“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” ujar Hashim.

Namun disisi lain, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP ingin mengajukan Calon Presiden berasal dari internal partainya bukan calon wakil presiden. Termasuk jika Gerindra ingin berkoalisi dalam Pilpres 2024.

“Ya penawaran kerjasama, tentu saja dalam rangka calon presiden berasal dari PDI Perjuangan,” kata Hasto di kawasan Sentul, Bogor, Senin (13/3/2023).

Keputusan soal capres PDIP, kata dia, telah ditegaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam HUT partai ke-50 beberapa waktu lalu.

Pernyataan Hasto sekaligus merespons Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo soal isu duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Hasto menyatakan bahwa partainya telah melakukan kaderisasi secara sistemik. Partai juga telah menugasi kader-kader baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan,” jelasnya.

Sementara, ucap Hasto, pembahasan soal cawapres nantinya harus dibahas dan disepakati oleh semua partai koalisi. Sebab, usulan capres dan cawapres merupakan mekanisme partai atau gabungan partai politik.

“Artinya harus disepakati bersama-sama, oleh partai politk yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengkritik wacana duet Prabowo dan Ganjar karena mengganggu arah koalisi partainya dengan Gerindra. Ia meyakini Ganjar juga akan menolak wacana duet tersebut.

“Itu wacana spekulatif, dan dapat mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra. Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet itu,” ucap Jazilul. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: