“Harusnya murah tapi ternyata mahal, karena itu tadi karena tidak terkelola dengan baik, malu kita jadinya padahal kita head to head dengan mereka di Selat Rafflesia,” katanya
“Dibenahi habis di pengelolaan pelabuhan sehingga mereka betul-betul mendapatkan keamanan, kenyamanan dalam angkutan barang, dan harga atau biaya yang kompetitif selama ini biaya air bersih mereka membeli dengan mahal, biaya bongkar, biaya angkut, BBM nya yang masih tidak karuan. Itulah yang harus dirubah dan diperbaiki, semua harus terkelola dengan baik,” paparnya.
Selama ini tidak terkelola dengan bagus. Padahal potensi pelabuhan Batam sangat strategis menjadi traffic yang sangat padat yang menghubungkan antara Australia, Indonesia ke wilayah Asia dan Eropa.
Selama ini pelabuhan Batam hanya dilewati kapal-kapal besar yang itu adalah potensi besar untuk meningkatkan ekspor. Pelabuhan ini sangat strategis lebih strategis dari pelabuhan di Medan, karena orientasi pelabuhan ini semua ekspor, mendukung lebih dari 22 ribu perusahaan di Batam yang mengirimkan barang ke luar negeri.
Inilah yang menjadi impian Syahril Japarin. Ia bermimpi suatu ketika Pelabuhan Batu Ampar di Batam akan menjadi penggerak dan pembuka pintu ekspor Indonesia ke luar negeri. Tidak bergantung dari pelabuhan Singapura.
30 tahun lebih mengisi hidupnya mengabdi di BUMN bahkan telah tiga kali berpindah sebagai orang nomor satu di tiga BUMN, yakni PT Jakarta Lloyd, PT Pelni, PT Perikanan Indonesia menjadikan Syahril sangat matang dalam mengelola BUMN menjadi lembaga yang secara cepat bisa beradaptasi dengan perubahan.
Sejumlah prestasi dan jejak rekam semasa mengabdi di BUMN menjadikan modal baginya mengabdi dimanapun. Syahril Japarin adalah salah satu penggagas dan pemilik ide soal Tol Laut. Sebuah solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pengiriman barang dari arah Timur Jawa ke arah barat, dari Jawa Timur ke Simatera.
Yang namanya pelabuhan Merak-Bakaheuni itu penuh truk hingga antri memanjang, penuh semua, mereka sering terlambat mengantar barang, banyak uang terbuang percuma, kalau lalu lintas pengiriman barang itu stag kan berarti banyak ketidakefisienan.
“Hal ini membuat saya berpikir gimana caranya ketidakefisienan ini diatasi? potensi lost akibat kemacetan jalan ini harus diatasi dari situlah saya memiliki inspirasi untuk menemukan gagasan baru,” katanya.
Belum lagi dampak sosial akibat kemacetan panjang tersebut. “Lalu saya berpikir bagaimana caranya ketidakefisienan bisa diatasi, akibat masalah sosial yang ditimbulkan ketidak efisienan,” katanya.