EDITOR.ID, Jakarta,- Bisa jadi Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Pol Heru Winarko sosok yang “sakti” mandraguna. Kenapa? Pasalnya Indonesian Police Watch (IPW) sampai bingung kenapa hingga kini Kapolri Jenderal Pol Idham Azis tak juga segera mengajukan nama jenderal untuk akan memimpin BNN menggantikan Komjen Pol Heru Winarko yang akan memasuki masa pensiun.
IPW pun berspekulasi bahwa belakangan beredar kabar di internal Polri bahwa Kabaintelkam Irjen Ricko Amelza Dahniel akan didorong menjadi Kepala BNN. Sebab Baintelkam Polri hendak dibenahi dan dikonsolidasikan, mengingat dalam kasus Rizieq dan kasus lainnya, Baintelkam Polri dinilai kedodoran.
“Dan posisi Irjen Ricko di Baintelkam akan diisi jenderal bintang dua yang punya kapabilitas di bidang intelijen tapi tidak punya kans masuk bursa calon Kapolri,” sebut Neta S Pane Indonesia Police Watch (IPW) dalam keterangan tertulisnya kepada EDITOR.ID di Jakarta pada Minggu (6/12/2020)
Namun pada subtansinya, IPW ingin mengkritisi bahwa sistem kaderisasi dan mutasi di Polri tampaknya semakin amburadul dan tidak promoter.
“Hal ini terlihat dari belum dimutasinya Kepala BNN Komjen Heru dari jabatannya, padahal yang bersangkutan sudah pensiun sejak 1 Desember 2020, sementara ada beberapa Kapolda yang masa pensiunnya jatuh pada akhir Desember tapi sudah dimutasi sejak Nopember lalu,” papar Neta.
Oleh karena itu IPW menyayangkan buruknya sistem mutasi di tubuh Polri ini karena bisa mengganggu kepercayaan internal kepolisian kepada pimpinannya.
IPW mendapat informasi, belum dimutasinya Kepala BNN akibat adanya tarik menarik di internal elit Polri maupun di lingkaran kekuasaan, yang berkaitan dengan bursa pencalonan kapolri.
“Ada elit yang mendorong agar jenderal bintang dua yang dipromosikan menjadi Kepala BNN agar yang bersangkutan bisa masuk dalam bursa calon Kapolri,” ungkap Neta.
“Namun ada yang hendak “mengunci” posisi Kepala BNN, dengan cara didorongnya bintang dua yang tidak populer, sehingga bursa calon Kapolri hanya diisi jenderal bintang tiga (Komjen),” sambung Neta. (tim)