Inilah Amalan Doa dan Tempat Paling Mustajab Saat Menunaikan Ibadah Haji

Apapun doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh dan iklhas senantiasa akan dikabulkan. Namun ada beberapa ulama mashyur yang memberikan tips dan ijazah doa apa yang paling mustajab dan doanya dimana ketika kita sedang melaksanakan Ibadah Haji.

Ilustrasi Doa

Seorang yang berdoa juga dianjurkan dalam keadaan suci dan menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tangannya saat ia berdoa. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa Sallam—bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan Maha Memberi, Dia malu menolak (doa), apabila seorang hamba menengadahkan kedua tangannya kepada-Nya, dan kembali tanpa membawa apa-apa” [HR. At-Tirmidzi]

Seorang yang berdoa hendaknya merendahkan suaranya antara suara yang rendah dan nyaring, sebagaimana firman Allah—Subhânahu wata`âlâ—(yang artinya): “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [QS. Al-A`râf: 55]

Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa Sallam—bersabda, “Wahai sekalian manusia, rendahkanlah suara kalian. Karena sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada yang tuli dan yang ghaib. Sesungguhnya kalian sedang berdoa kepada Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat, Dia bersama kalian.” [HR. Al-Bukhari]

Hendaklah seorang yang berdoa memilih doa-doa yang ringkas namun luas maknanya serta doa-doa matsur (diajarkan oleh Nabi—Shallallâhu `alaihi wa Sallam), yang terdapat dalam nas-nas Syarat, bahwa doa-doa tersebut mustajab. Sebagaimana sabda Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa Sallam, “Doa Dzun Nûn (nabi Yûnus—`Alaihissalâm) ketika berada dalam perut ikan, “Lâ ilâha illâ Anta subhânaka, innî kuntu minazh zhâlimîn”. Sesungguhnya tidak seorang muslim pun yang minta sesuatu dengan (membaca ) doa tersebut, kecuali akan diijabah oleh Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—.” [ HR. At-Tirmidzi]

Hendaklah ia menjauhi sajak-sajak doa yang dipaksakan, menghias-hias dan memperindah lafaz doa. Karena yang menjadi ukuran adalah kejujuran hati dan penuhnya harap kepada Allah. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa Sallam—menyukai doa yang ringkas tapi padat dan tidak berdoa selain cara itu.

Seorang yang berdoa hendaknya menghindari larangan-larangan yang dapat menghalangi terkabulnya doa, makan dan minum yang baik dan halal dan tidak berdoa kecuali doa-doa yang baik.

Selain itu, hendaklah ia menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam berdoa dan tidak memohon kecelakaan bagi diri, harta dan keluarganya. Karena Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa Sallam—bersabda:

“Janganlah kalian berdoa untuk kecelakaan diri kalian, janganlah kalian berdoa untuk kecelakaan anak-anak kalian, janganlan kalian berdoa untuk kecelakaan harta kalian. Sebab bisa jadi doa kalian itu bertepatan dengan waktu mustajab untuk berdoa sehingga Allah mengabulkan doa keburukan itu untuk kalian.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: