Hati-hati Covid Varian Arcturus atau Omicron XBB.1.16 Sudah Ada 2 Pasien di Jakarta

Hati-hati Covid Varian Arcturus atau Omicron XBB.1.16 Sudah Ada 2 Pasien di Jakarta

Laporan konjungtivitis meningkat pada kasus Covid-19 saat ini. Di kasus varian sebelumnya, gejala ini sebenarnya sudah muncul sekitar 1-3 persen pada pasien Covid-19. Namun, belum bisa dikatakan bahwa konjungtivitis menjadi ciri khas pada kasus Covid varian Arcturus.

Mengetahui asal-usul dan gejala Covid-19 varian baru ini, ada baiknya kita tetap peduli untuk menjaga protokol kesehatan demi keselamatan dan kenyamanan diri dan orang lain

Pantauan WHO pada Subvarian Arcturus
.
Saat ini tidak ada bukti peningkatan tingkat keparahan dalam kasus tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengambil sample negara Singapura pada minggu terakhir bulan Maret, 28.410 kasus Covid-19 tercatat di Singapura, hampir dua kali lipat dari angka minggu sebelumnya sebesar 14.467.

WHO mengatakan laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU atau kematian akibat XBB.1.16

WHO.melaporkan sedang memantau subvarian Covid-19 baru bernama Arcturus atau Omicron XBB 1.16. Varian ini pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada akhir Januari lalu

Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhov menjelaskan, varian Omicron XBB 1.16 ini telah beredar beberapa bulan belakangan. Namun, belum menemukan adanya tingkat keparahan pada individu atau populasi.

Kendati demikian, XBB.1.16 memiliki satu mutasi tambahan yang menurut penelitian laboratorium, membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih patogen.

“(Varian Arcturus) memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas,” ujarnya seperti dikutip dari The Independent, Jumat (14/4/2023).

Sebagian besar sampel XBB.1.16 berasal dari India yang menjadi dominan.

Kasus Covid-19 mingguan di negara India itu meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu terakhir tetapi tetap jauh di bawah tingkat puncak, menurut data WHO.

Gejala XBB.1.16 juga dilaporkan sama dengan varian sebelumnya, yaitu demam, sesak napas, dan batuk.

Namun, banyak dari mereka yang terinfeksi juga melaporkan konjungtivitis dan mengalami mata lengket.

Selain itu, tampaknya resisten terhadap antibodi dari varian Covid lainnya, yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensinya untuk menghindari kekebalan yang didapat dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: