Agam, Sumatera Barat, EDITOR.ID – Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter ke udara disertai suara gemuruh. Gunung berapi tersebut saat ini berada pada tingkat siaga, dan masyarakat didesak untuk menghindari daerah berisiko tinggi di sekitarnya.
Disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Dian Indiria, menjelaskan, ketika erupsi terjadi ada sekitar 75 orang pendaki yang sedang berada di kawasan tersebut. Para pendaki itu masuk dari jalur Batu Palano dan Koto Baru.
Warga yang sedang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi disarankan untuk memakai topi, kacamata, jaket, dan masker untuk melindungi diri dari abu yang beterbangan di udara.
11 Pendaki Meninggal dunia
Mengkonfirmasi dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan, dan masih ada 28 pendaki lagi yang belum berhasil turun.
Selain itu mengkonfirmasi kebenaran tentang video seorang pendaki mahasiswi yang meminta pertolongan, oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, memastikan bahwa pihaknya bersama Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kota Padang diperbantukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat (Sumbar), membenarkan ada pendaki yang meminta pertolongan.
Baik BNPB, KSDA maupun Basarnas Kota Padang membenarkan sudah ada 11 pendaki yang dinyatakan meninggal dunia, 3 selamat, mereka semua ditemukan di dekat puncak Gunung Marapi, dan dibenarkan oleh Kepala Basarnas Kota Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023).
“Pencarian hingga pukul 07.10 WIB tim gabungan berhasil menemukan tiga orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor Sar Kota Padang Abdul Malik di Padang, Senin.
Saat ini tim dalam perjalanan menuju ke bawah membawa 11 survival yang ditemukan meninggal dunia tersebut.
Abdul Malik mengatakan ke 11 orang korban yang meninggal dunia tersebut saat ini masih ditelusuri identitasnya masing-masing oleh tim gabungan yang hingga kini masih dalam perjalanan kebawah.
Selain kesebelas pendaki dan 3 pendaki selamat, tim gabungan masih mencari dua belas pendaki lainnya dinyatakan masih belum diketemukan keberadaannya.
Oleh karena tim gabungan masih menuju pos utama, identitas ke 11 korban yang meninggal belum teridentifikasi. Proses evakuasi korban dari puncak gunung masih sedang berlangsung.
