?Saya mengidentifikasi bahwa sangat banyak teman-teman di Jakarta yang mereka asli alumni Unair tapi bahwa memang kita membutuhkan konsolidasi kembali. Hal ini supaya pesannya Pak Rektor itu bisa tersampaikan implementasinya,? katanya.
Sedangkan dengan Dudika, lanjutnya, perlu koneksi dan komunikasi lebih dekat dan lebih intensif lagi. Hal ini dikarenakan kemungkinkan kerjasama telah terbangun, namun kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan dinamika perubahan di masing-masing Dudika perlu diupdate.
?Jejaring menjadi sangat penting, update dari berbagai dinamika juga menjadi sangat penting. Misalnya Dudika butuh lulusan dengan skill tertentu, ini yang harus kita update lagi. Apalagi sekarang industri manufaktur itu sentralnya di Jawa Timur dan sekarang cukup banyak yang memulai konstruksi besar-besar. Tadi saya sudah matur Pak Rektor, jadi komunikasi ulang dengan Dudika insyaAllah kita akan bersambung satu sama lain,? katanya.
Lebih lanjut, alumni FISIP Unair ini mengatakan bahwa saat ini jejaring dan koneksitas dengan para akademisi sangat dibutuhkan terutama dalam hal kebijakan publik (public policy), salah satunya terkait transformasi digital. Banyak kebijakan yang terkait transformasi digital masuk di semua lini bukan hanya ekonomi.
?Transformasi digital hari ini dibutuhkan di bidang kesehatan, pendidikan, bahkan efektifitas birokrasi yang tidak sederhana. Karena Big Data menseyogyakan transformasi digital di semua lini. Memudahkan dan memurahkan public service di semua sektor. Jadi sangat banyak sektor membutuhkan koneksitas lebih kuat lagi dengan banyak akdemisi,? terang Khofifah.
Khofifah berharap, peran IKA Unair tidak hanya di sektor atau bidang-bidang strategis saja, tapi juga di bidang sosial dan kemanusiaan. Salah satunya dengan turun langsung terutama dalam penanganan bencana baik alam maupun non alam.
?Saya ingat ketika saya berkunjung ke Aceh saat bencana taunami Tahun 2004 lalu. Ketika berkunjung ke Ulee Lheue, Aceh, disitu saya lihat ada prasasti tulisan Bakti Unair. Maksud saya, hari ini rasanya prasasti atau penanda seperti itu sangat penting untuk menandakan bahwa Unair hadir disana. Ini menjadi bagian dari catatan sejarah bahwa Unair hadir manyapa dan melayani lewat tangan siapapun, termasuk IKA Unair,? katanya.
Kehadiran para alumni Unair ini, lanjutnya, juga terlihat saat kegiatan vaksinasi Covid-19. Dimana IKA Unair hadir di berbagai daerah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi. Selain itu, saat IKA UNAIR melakukan vaksinasi, para alumni juga tersupport oleh banyak relawan mahasiswa Unair yang bukan hanya berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) saja. Artinya, konsolidasi secara natural terbangun saat kegiatan sosial seperti ini