EDITOR.ID. Indramayu – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali menemukan pasien terkonfirmasi positif corona. Dari hasil tes usap (swab test), GTPP mendapati 25 pasien positif covid-19. Mereka sebagian besar merupakan pasien tertular transmisi lokal karena tidak ada riwayat perjalanan.
Ke-25 pasien diantaranya berasal dari sejumlah kecamatan yang sebelumnya terdapat pasien terpapar covid-19. Kecamatan itu antara lain, Kandanghaur, Haurgeulis, Indramayu, Losarang, Lohbener, Kertasemaya, Karangampel, dan Gabuswetan. “Tertular transmisi lokal, sebab tidak ada riwayat perjalanan. Semua kontak erat terus kami tracing,” jelas juru bicara GTPP setempat Deden Bonni Koswara, Sabtu (10/10).
Pada bagian lain Deden menjelaskan, ditemukannya 25 pasein tersebut juga menambah adanya klaster baru di Indramayu. Sebelumnya hanya ada klaster perkantoran dan tenaga kesehatan, namun kini muncul klaster baru yakni klaster keluarga. “Seperti di Kecamatan Lohbener, ada 4 pasien dalam satu keluarga. Ada satu mahasiswa, dua pelajar dan satu balita. Mereka kontak erat pasien sebelumnya yang masih keluarga,” jelas Deden.
Deden berharap, tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang terjadi saat ini tidak melampaui
positivity rate (tingkat kepositifan) yang ditetapkan WHO pada angka 5%. Sekadar tahu, positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dengan total jumlah tes.
Pada pekan lalu GTPP sempat merilis status sebaran covid-19 Kabupaten Indramayu di tingkat provinsi Jawa Barat masuk dalam zona kuning (risiko rendah). Status tersebut terhitung pada periode 28 September hingga 4 Oktober. Padahal pada periode sebelumnya (21 – 27 September), Indramayu masuk dalam zona oranye (risiko sedang) bersama 13 kabupaten/kota lain di Jabar.
Smentara itu, jumlah pasien terkonfirmasi positif corona hingga Jumat 9 Oktober 2020 kemarin tercatat sebanyak 231 orang. Untuk pasien meninggal dunia 13 orang, sembuh 145 orang dan pasien yang masih menjalani perawatan/isolasi mandiri sebanyak 73 orang.
Reporter : Hendra Sumiarsa