EDITOR.ID ? Surabaya, Menanggapi Situasi lonjakan Covid di Surabaya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya berikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk menghadapi efek domino akibat melonjaknya covid-19 akhir-akhir ini. Hal tersebut disampaikan GMNI saat bertemu Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Refi Achmad Zuhair Ketua GMNI Surabaya menyoroti perihal pemberdayaan masyarakat, terutama pada sektor pemuda yang mengalami keterbatasan dalam pendidikan. GMNI melihat perlu adanya pelatihan bagi para remaja pada bidang keprofesian.
Refi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pandemi menyebabkan krisis multidimensi dan salah satunya adalah dampak ekonomi yang merujung pada ketidakmampuan untuk mengakses pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya perlu memberikan pelatihan keprofesian kepada remaja-remaja Surabaya untuk meningkatkan kompetensi.
“Alangkah baiknya ketika pemerintah Kota Surabaya memberikan pelatihan keprofesian kepada remaja, seperti pelatihan desain, jurnalistik, dan sebagainya?, ujar Refi.
Selain itu, Forsilatbars memberikan beberapa rekomendasi kepada Pemerintah Kota Surabaya. Diantaranya adalah memperbanyak informasi yang bersifat edukatif, meminta Pemerintah Kota Surabaya bersifat Humanis dengan memandang kearifan lokal, menyegerakan pemberian bantuan sosial, serta pemberdayaan masyarakat secara luas.