EDITOR.ID – Surabaya, Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) cabang Surabaya memberikan analisa dan rapor pad masa 1 (satu) tahun kepemimpinan Jokowi – Amin.
DPC GMNI Surabaya periode 2020 -2022 dibawah kepemimpinan Ketua Refi Achmad Zuhair dan Sekretaris Akbar, melalui Ketua Bidang Politik Dadang Kurnia Akbar dan wakilnya Ahmad Ali Ramadan melalui akun IGÂ https://www.instagram.com/gmnisurabaya/ memberikan evaluasi sebagai berikut:
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin resmi dilantik tanggal 20 Oktober 2019 dilaksanakan di gedung parlemen, Jakarta.
Setelah penyerahan berita acara pelantikan oleh Pimpinan MPR, Jokowi langsung menyampaikan pidato yang diantaranya adalah paparan lima program kerja yang kemudian akan menjadi prioritas untuk dikerjakan hingga tahun 2024.
Program-program yang disampaikan oleh Presiden Jokowi antara lain; 1) pembangunan sumber daya manusia; 2) pembangunan infrastruktur; 3) penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi; 4) mereformasi birokrasi; dan 5) transformasi ekonomi.
Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dilakukan pada periode pertama pemerintahan Jokowi.
Pada periode kedua, pembangunan sumber daya manusai (SDM) akan menjadi fokus utama dengan target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Namun, dalam perjalanan satu tahun pemerintahan terdapat sedikit batu ganjalan, yakni adanya pandemi Covid-19.
Kondisi pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa yang dirasakan seluruh belahan dunia.
Seluruh pemimpin di dunia tentu akan fokus menangani penyakit tersebut sembari mencapai target-target negara, begitupun dengan Jokowi.
Dengan target yang demikian luar biasa, berikut adalah uraian pencapaian Jokowi dalam satu tahun pemerintahan.
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Melanjutkan grand design pada periode pertama pemerintahan, yakni Nawacita, Nawacita jilid II akan menjadi acuan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH. Ma’ruf Amin dalam menjalankan pemerintahan.
Selain untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan maju, Nawacita II juga berfokus pada peningkatan produktivitas dan daya saing ekspor manufaktur serta industri hulu strategis.
Ada beberapa langkah strategis yang akan ditempuh, yakni penguatan iklim investasi, keterbukaan perdagangan, dan keterlibatan dalam jaringan produksi global.
Langkah lainnya adalah dengan melakukan penguatan kemampuan riset dan inovasi, serta akselerasi adopsi teknologi.
Adapun yang tengah dikerjakan adalah melakukan renovasi dan perbaikan balai latihan kerja (BLK), program ini sebagai langkah pertama yang tengah laksanakan untuk meningkatkan keahlian SDM. Terdapat lebih dari 1000 BLK yang juga sudah disiapakan agar skill tenaga kerja dapat bersaing di pasar bebas teaga kerja dengan zero cost yang sudah dilakukan pemerintah.
