Jakarta, EDITOR.ID – Sebuah karya Film berjudul ‘His Only Son’ saat ini sedang beredar dan tayang di seluruh bioskop di tanah air. Namun film karya sutradara Amerika Serikat itu kini sedang menuai kontroversi. Pasalnya film yang sudah tayang sejak bulan Mei 2023 lalu itu mengangkat kisah perjalanan Nabi Ibrahim atau Abraham dari pemahaman versi kitab suci kaum Nasrani, Al Kitab bukan versi Al Quran.
Film ‘His Only Son’ terinspirasi dari kisah Abraham di dalam Alkitab Kristiani telah tayang di bioskop tanah air. Film tersebut mengisahkan tentang ujian yang dihadapi Abraham untuk menjalankan perintah Tuhan Allah untuk mempersembahkan putra tunggalnya yang bernama Isaac di Gunung Mora.
Film buatan negara Amerika Serikat (AS) ini disusun berdasarkan referensi dari Al Kitab, tentang Abraham yang harus menyembelih putra kesayangannya Iskak di Gunung Moria.
Tentu saja versi Al Kitab berbeda dengan versi Al Qur’an yg mengatakan yg disembelih bukanlah Iskak, tetapi Ismail.
Ismail adalah yang kemudian menurunkan Nabi Muhammad SAW.
Adegan Sakral
Ada adegan sakral dalam tayangan Film tersebut — juga merupakan momen kontroversial di gambarkan Al Kitab – Allah menguji Abraham dengan memerintahkannya untuk mengorbankan putranya, Ishak di gunung Moria.
Dibredel
Film ‘His Only Son’ terancam akan diberhentikan penayangannya usai dipermasalahkan oleh Pimpinan Komisi VIII (bidang agama) DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily. Politisi Partai Golkar ini meminta penayangan film tersebut dihentikan. Lebih lanjut Ace Syadzily mengatakan bahwa pihaknya masih memahami kalau film itu ditujukan untuk kalangan tertentu saja
Menurutnya, film tersebut tidak sesuai ajaran Islam dan bisa menyesatkan umat muslim jika ditonton oleh kaum muslim.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily, dalam siaran pers tertulisnya, Selasa (12/9/2023) meminta film berjudul ‘His Only Son’, dibredel alias dilarang beredar di seluruh bioskop di Indonesia. Agar tidak menimbulkan kontroversi ditengah masyarakat.
Komentar netizen terhadap pembredelan film tersebut; “Jarene menganut ajaran ‘lakum dinukum waliyadin’ kok sampai membreidel film yg bisa merugikan orang lain,” Piye tah ?! ***