EDITOR.ID, Jakarta,- Usai sukses mengantar Timnas U-19 meraih mimpinya tampil di Final Piala Asia 2020 di Uzbekistan, pelatih Fakhri Husaini berpamitan. Kontraknya dengan PSSI berakhir usai ajang Kualifikasi Piala Asia Grup K. Fakhri mengaku akan kembali fokus bekerja sebagai pegawai PT Pupuk Kaltim di Bontang.
Pengalaman membentuk karakter pemain dan pola permainan ala Indonesia di Timnas U-19 menjadi kenangan terindah bagi mantan pemain nasional Timnas Indonesia di era Sea Games 2004 itu.
Apalagi polesannya berhasil mewarnai keberhasilan Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala AFC yang berlangsung di Uzbekistan tahun depan.
Kepastian itu terjadi setelah Garuda Muda mengimbangi Korea Utara 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Dalam laga ini, Korea Utara mencetak gol lebih dahulu pada menit ke-41. Tembakan jarak jauh Kim Kwang Chong tak bisa dihentikan kiper Timnas Indonesia U-19 Ernando Ari.
Garuda Muda baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-61. Eksekusi penalti Bagus Kahfi membuat Timnas Indonesia U-19 mendapatkan tiket ke Uzbekistan.
Kendati imbang, Timnas Indonesia U-19 tetap kokoh di puncak klasemen Grup K kualifikasi Piala AFC dengan mengemas tujuh poin. Mereka unggul dua angka dari Korea Utara.
Dengan berakhirnya putaran ini, selesai pula tugas Fakhri Husaini sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19. Kontraknya memang berakhir usai ajang ini.
“Tugas saya sudah selesai dengan berakhirnya kualifikasi. Saya berkesan kepada pemain siapapun pelatihnya di Piala Asia U-19 nanti, bermainlah dengan baik,” kata Fakhri usai pertandingan.
Lebih lanjut, pelatih yang kerab memakai topi itu menyatakan dirinya bakal kembali ke pekerjaan lama. Fakhri balik lagi sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim. Pekerjaannya di PT Pupuk Kaltim sudah lama ia tinggalkan karena panggilan tugas negara untuk membuat harum sepak bola Indonesia.
“Saya akan kembali ke Bontang. Sebagai karyawan, saya punya tanggung jawab kepada perusahaan,” ujar Fakhri Husaini.
Pria berusia 54 tahun itu pun menyarankan PSSI merekrut pelatih lokal untuk menangani Timnas Indonesia U-19 di Uzbekistan dan saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Rekomendasi saya pelatih lokal karena di dunia ini tidak ada pelatih asing yang memahami Indonesia,” ujar pria kelahiran Lhokseumawe tersebut. (tim)