Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menceritakan pengalamannya menjadi seorang wakil dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Emil, Khofifah merupakan tipe gubernur yang bisa diajak diskusi.
“Bu Khofifah adalah tipe orang yang bisa diajak diskusi. Misalnya, bu saya ada agenda ini, tapi monggo agenda mana yang harus diutamakan. Dan beliau juga bisa ngomong, ambil yang ini aja, biar ini kasih ke itu. Jadi terkadang agenda saya disuruh ngalah, kadang agendanya beliau yg dilepas,” ujarnya.
Banyak publik yang mengatakan, menjadi seorang wakil dari suatu organisasi di ibaratkan seperti ban serep.
Akan tetapi sebagai seorang wakil gubernur, Emil justru menegaskan bahwa sosok seorang wakil bukan hanya sekedar ban serep. Dalam arti, wakil harus siap memback-up segala kegiatan yang tidak bisa dihadiri Gubernur.
“Kami sebagai wakil di fungsikan untuk bisa mensupport kinerjanya dengan baikâ€, tambahnya.
Emil merasa bersyukur dipasangkan dengan sosok Khofifah, yang sudah memiliki jam terbang tinggi.
Mantan Menteri Sosial itu bahkan telah eksis sejak zaman Presiden Gus Dur dan menjadi wakil DPR di masa Akbar Tandjung menjabat sebagai Ketua MPR.
Sehingga Wagub Jatim tersebut mengaku banyak belajar untuk menjadi pemimpin yang berpengalaman tapi tetap relevan dari waktu ke waktu.
“Saya melihat beliau punya jam terbang yang luar biasa, tapi sampai sekarang masih jadi politisi yang relevan. Ini menarik, saya bersyukur punya kesempatan yang luar biasa bisa menjadi deputi (wakil) dari seseorang yang punya track record seperti itu,” pungkasnya.