Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB, polisi mulai mendatangi lokasi aksi blokir warga di Jalan Dago. Pasukan dilengkapi tameng. Selain itu, polisi juga mulai memadamkan sejumlah titik api yang dibakar warga untuk memblokir jalan.
Namun tindakan aparat membubarkan aksi memblokir jalan berbuntut kericuhan. Warga Dago Elos terlibat bentrok dengan polisi usai dipaksa mundur dari Jalan Insinyur Haji Juanda atau Jalan Dago.
Dalam bentrokan, warga melakukan perlawanan dengan melempari batu aparat. Sementara polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa.
Hingga Selasa sore, 15 Agustus 2023, dikabarkan lima orang warga masih ditahan kepolisian. Sementara Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) wilayah Jawa Barat, Rizky Ramdani alias Astro telah dibebaskan Selasa pagi.
Kapolrestabes Bandung: Pihaknya Menerima Laporan Asal Ada Alat Bukti
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Budi Sartono, pihaknya akan menerima laporan dengan alat bukti yang dibutuhkan.
“Mungkin ada penyampaian missed, disampaikan ditolaknya laporan tersebut,” kata Budi lewat akun Instagram Polrestabes Bandung, Selasa (15/8/2023)
Menurut Budi, kemudian terjadi pemblokiran jalan oleh warga. Kepolisian sempat bernegosiasi dengan warga, lalu pelaporan akan kembali dilakukan.
Namun, kata Budi, ada lemparan batu, botol, dan kembang sehingga terjadi kekacauan. “Kami melakukan dorongan kepada masyarakat yang melakukan anarkis,” kata Budi.
Jalan Dago dekat terminal itu kembali dibuka sekitar pukul 11 malam. Kepolisian, menurut Budi, menangkap tujuh orang. Budi mengakui ada penembakan gas air mata ke jalan raya bukan di rumah warga.
Trending di Media Sosial
Aksi warga di Dago Elos, Bandung trending di media sosial (medsos). Mereka menyesalkan tindakan polisi yang diduga represif saat membubakarkan blokade di Jalan Ir H Juanda pada Senin (14/8/2023) malam.
Foto-foto dan video kericuhan tersebut ramai diperbincangkan di Twitter. Bahkan tagar #DagoElos bertengger di daftar trending topics medsos dengan logo X itu.
“Sampai segininya Dago Elos,” tulis salah satu netizen yang mengunggah video kericuhan, Selasa (15/8/2023).
Netizen menyayangkan penggunaan gas air mata oleh polisi dalam membubarkan aksi warga. Beberapa netizen menyayangkan tindakan polisi yang dianggap tidak belajar dari kasus Kanjuruhan Malang.
Situasi Dago Atas Kondusif usai Ricuh Pemblokiran Jalan
“Stay safe stay strong Dago Elos. Polisi tidak belajar soal penggunaan gas air mata ke daerah padat. Gimana nasib anak2 di rumah2 yang ditembakin gas air mata itu,” cuit netizen lain.
