EDITOR.ID, Trenggalek,- Gara-gara masakan saat sahur rasanya asin, seorang anak di Trenggalek Jawa Timur tega membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas. Kejadian memilukan itu terjadi di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Aksi sadis dipicu perselisihan saat makan sahur.
Kapolsek Panggul AKP Budi Hartoyo mengatakan korban adalah Wahib (52), warga Dusun Nanggungan, Desa Kertosono, Panggul. Sedangkan pelaku adalah Fera Setyadi (27) yang tak lain adalah anak kandung korban.
Kejadian berawal sekitar pukul 03.00 WIB, saat sang anak Fera dan korban Wajib sedang menyantap sahur di rumahnya yang berada di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Namun, makanan yang dihidangkan orangtuanya untuk sahur dirasa terlalu asin oleh Fera. Entah mengapa, makanan terlalu asin ini membuat pelaku curiga akan diracuni orangtuanya.
Sehingga pelaku marah dan menuding ibunya mau meracuninya. “Opo arep ngracun aku (apa mau meracun aku),” ujar Budi menirukan ucapan pelaku.
Saat itulah korban memberikan pembelaan terhadap istrinya. Hingga akhirnya korban dan pelaku terlibat cekcok mulut.
Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian menjemput salah seorang warga yang kemudian diajaknya ke rumahnya. Di depan rumah korban, pelaku tampak mondar-mandir sambil mengomel tidak jelas dan membawa celurit, palu, dan pisau.
“Saat korban lewat di depan pelaku, pelaku langsung melakukan pemukulan dan membacok kepala korban menggunakan sabit,” lanjut Budi.
Pembacokan itu membuat korban roboh dengan luka terbuka di bagian kepala dan tewas di lokasi kejadian. Saat kejadian berlangsung, salah seorang warga sempat berusaha melerai, namun justru dipukul pelaku, akhirnya warga tersebut kabur menyelamatkan diri.
Menurut Budi, usai melakukan pembunuhan, pelaku langsung bersembunyi di dalam rumah. Pelaku kemudian diamankan di Mapolsek untuk diperiksa lebih lanjut. “Alhamdulillah, pelaku saat ini sudah kami amankan di Polsek Panggul,” tandas Budi.
Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti sabut dengan bercak darah, ganggang kayu, pisau, dan palu.
Diketahui pelaku ternyata punya riwayat gangguan jiwa.
Menurut Kapolsek AKP Budi Hartoyo, Fera pernah menjalani perawatan akibat gangguan jiwa yang ia alami. Ia juga pernah dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
“Tapi untuk memastikan apakah saat melakukan aksinya, pelaku dalam kondisi sadar atau tidak, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut,” kata Budi. (tim)