Cara Kerja LEVITASI Magnetik Teknologi yang Dipakai pada Kereta Cepat

Cara kerja LEVITASI Magnetik bikin benda melayang-layang adalah teknologi yang dipakai pada Kereta Cepat yang dikembangkan oleh negara Jerman, Jepang, Prancis dan Cina

China tak berhenti dan terus mengembangkan teknologi kereta dengan kecepatan tingginya. Negara tirai bambu itu kini memperkenalkan kereta Maglev terbarunya. Kereta ini miliki kecepatan hingga 600 km per jam dan dinilai menjadi kereta tercepat di dunia.

Dengan kecepatan 600 kilometer per jam, kereta api Maglev hanya perlu 2,5 jam perjalanan dari Beijing ke Shanghai, padahal jarak kedua kota itu melebihi seribu KM atau mil.

Kereta Maglev dari China melampaui kereta Shinkansen milik Jepang. Berikut fakta-fakta kereta tercepat Maglev:

Mampu bergerak 600 km/jam

Kereta magnetik levitasi (maglev) itu diklaim mampu melaju hingga 600 kilometer per jam. Kereta ini memanfaatkan gaya elektro magnetik, sehingga kereta itu terlihat mengambang di lintasan tanpa kontak dengan badan rel.

Saat ini, rata-rata kereta berkecepatan tinggi di China dapat melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam, sedangkan pesawat terbang dengan kecepatan 800-900 kilometer per jam.

Sunyi bergerak

Liang Jianying, wakil manajer umum dan kepala teknisi CRRC mengatakan bahwa selain mengutamakan kecepatan, kereta itu juga diklaim mengeluarkan suara sangat rendah. Perawatannya juga lebih mudah ketimbang kereta berkecepatan tinggi lainnya.

Pada 2019 terungkap sebuah prototipe kereta maglev. Di tahun yang sama, China mengumumkan proyek ambisius untuk menciptakan lingkaran transportasi antar wilayah metropolitan.

Lebih efisien bagi karyawan

Kereta api berkecepatan tinggi adalah prioritas utama di Cina, yang bertujuan untuk menghubungkan lebih banyak kota besar dengan kereta api untuk mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk transportasi di daratan China.

Masih ada kendala

Meski demikian ada satu hal yang membuat kereta ini tidak siap untuk membawa penumpang, yakni masih terkendala insfrastruktur rel khusus maglev.

Saat ini, China hanya memiliki satu jalur maglev yang digunakan secara komersial, untuk menghubungkan Bandara Pudong Shanghai dengan stasiun di distrik Long yang berjarak 30 kilometer.

Meskipun belum tersedia jalur khusus untuk melayani perjalanan antarkota atau antarprovinsi, beberapa jaringan dilaporkan sedang dalam pembangunan, di antaranya menghubungkan Shanghai ke Hangzhou, dan Chengdu ke Chongqing.

Wang kepala pereyakasa informasi CRRC, mengatakan kereta Fuxing mewakili teknologi pintar dalam sistem jalur kereta. Sebuah kereta Fuxing memiliki lebih dari 2.500 sensor dan dapat mendeteksi suhu, getaran, tekanan, dan kemampuan insulasi. Kereta ini juga dapat menganalisis perilaku masinis untuk meningkatkan keamanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: