Bahkan setelah memprotes keras perihal nomor urut yang tidak sesuai komitmen, Hussein Ibrahim mengaku justru ditawari oleh DPP Nasdem bisa menduduki nomor urut 2 dalam daftar Bacaleg, namun diminta membayar mahar Rp3,5 miliar.
“Kami mempertanyakan masalah nomor urut 3. DPW melakukan rapat dan memutuskan saya boleh dipindah ke nomor urut 2 dengan catatan Rp3,5 miliar harus disiapkan sebagai kompensasinya,” ungkap dia.
Permintaan membayar tersebut dengan tegas dia tolak. Dan akhirnya Husen dan ratusan kader Nasdem lebih memilih mengundurkan diri dari Partai. Mereka kecewa karena kenyataan di lapangan berbeda dengan pernyataan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang berulang kali menyatakan partainya tidak menerima mahar.
“Yang membuat kekecewaan karena tidak sesuai dengan marwah partai yang disampaikan oleh ketua umum bahwa NasDem tanpa mahar,” pungkasnya. (tim)