Pasalnya menurut Syurya, partai yang menaungi Ganjar yakni PDI Perjuangan tampaknya sudah mantap buat mengusung Puan Maharani.
“Biarkan PDI Perjuangan mendukung Puan Maharani Ketua DPR Periode 2019-2024 pada Pilpres 2024 sebagai Capres. Sebab, sampai saat ini, PDI Perjuangan masih menitikberatkan Puan ketimbang Ganjar,” kata Syurya.
Padahal menurut Syurya, Ganjar memiliki elektabilitas dan kinerja yang mumpuni sebagai seorang presiden mendatang.
Sehingga menurutnya akan menguntungkan jika Golkar mengusung Ganjar dengan menaturalisasinya dari PDIP.
“Golkar sebagai lokomotif KIB, saya sarankan segera menaturalisasi Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan dan segera mendeklarasikannya menjadi presiden demi kepentingan kemenangan partai dan koalisi,” imbuhnya.
Diketahui bahwa Golkar adalah bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. KIB sendiri belum menentukn pilihan capres mereka.
Syurya menegaskan, jika mengambil langkah menaturalisasi Ganjar maka peluang Golkar menang lebih besar.
“Golkar layaknya Timnas Sepakbola Argentina. Apalagi sudah sangat lama sekali partai tersebut menyandang gelar raja tanpa mahkota (runner up),” tutup Syurya.
Benarkah Puan Akan Diusung PDI Perjuangan?
Sementara itu Pengamat Poltik, Jerry Massie, menilai peluang Ganjar Pranowo diusung melalui PDIP sebagai capres akan tertutup. Partai besar, PDIP tidak akan mengakomodasi Ganjar dan hanya memperjuangkan Puan Maharani sebagai capres 2024.
“Meskipun Ganjar punya peluang untuk maju, akan tetapi sangat kecil karena ada Puan,” ujar Jerry.
Selain itu, dirinya juga menyoroti soal dugaan Ganjar diakomodasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PPP dan PAN.
“Hal tersebut tidak akan terjadi apabila PDIP bergabung dengan KIB. Pintu dan peluangnya makin tertutup,” terangnya.
Jerry juga menduga PDIP dan KIB kemungkinan besar akan mengusung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Puan Maharani sebagai pasangan.
“Kenapa harus Airlangga? Sebab, KIB bisa pecah jika Partai Golkar mengusung kader lain. Di situ Puan bisa ikut masuk,” kata dia.
Jerry menambahkan, peluang PDIP untuk bergabung KIB masih sangat lebar lantaran parpol yang dibentuk Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri tersebut belum membuat koalisi.
“PDIP saat ini masih menjadi satu-satunya partai yang belum menentukan ke mana arah politiknya dalam menghadapi Pemilu 2024,” imbuh Jerry.
Dengan demikian, PDIP bisa bergabung dengan KIB dengan mengusung Puan agar Ganjar tidak menjadi capres.
Jika pandangan ini benar maka langkah Ganjar Pranowo makin sulit menjemput tiket pada Pemilihan Presiden 2024 meski elektabilitas Ganjar masih tinggi. (tim)