Keberpihakan Jokowi terhadap pembangunan di desa, kata TGB, perlu diapresiasi. Jika berbicara ihwal mengurangi kesenjangan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa.
Salah satu caranya adalah mengurangi biaya logistik, produksi dengan memperlancar arus barang dan jasa.
“Produksi petani kita, padi, kedelai, sapi dan segala macam yang diproduksi di tingkat desa harus dapat diakses dengan mudah, harus memiliki sarana logistik yang baik. Karena itu pembangunan jalan desa memegang peranan yang sangat penting untuk masyarakat desa. Mengurangi ketimpangan antara desa dan kota,” jelasTGB.
Itu baru jalan desa, kata TGB. Belum lagi bicara infrastruktur lain. Jembatan misalnya. “Lebih dari 1,5 juta meter jembatan di tingkat desa,” papar TGB.
Ia juga menyebutkan ada lebih dari 500 ribu unit air bersih, 42 ribu lebih Posyandu dan infrastruktur lainnya di tingkat desa yang menjadi concern Jokowi.
Jika ditotal seluruhnya, pembangunan jalan tak berbayar di era Jokowi mencapai 340 ribu kilometer. “Jauh di atas pembangunan jalan tidak berbayar di era sebelumnya,” tutup TGB.
Bukan rahasia lagi jika TGB, pria kelahiran Pancor, Selong, Lombok Timur, NTB pada 31 Mei 1972 ini memang dikenal sangat mendukung semua kebijakan Presiden Joko Widodo. Bahkan ia kerap tampil datang membela saat kritikan mengarah pada orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Sebelumnya, Anies menyentil periode Jokowi yang kalah jauh dalam urusan pembangunan jalan tak berbayar dibandingkan era SBY. Di era pemeritahan saat ini, hanya menang dalam hal pembangunan jalan berbayar atau jalan tol.
Menurut data yang dipegangnya, jalan tak berbayar atau non tol yang dibangun di era Jokowi baru 19.000 kilometer saja hingga tahun ke 9 kepimpinannya. Kalah jauh dibandingkan SBY, yang berhasil membangun 144 ribu kilometer di dua periode kepimpinannya.
Padahal jalan gratis lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk, baik dalam hal mobilitas dari desa ke kota, transportasi hasil pertanian, perikanan dan lainnya.
“Ini belum bicara mutu, standard, dan lain-lain, hanya panjangnya,” sentil Anies, saat menghadiri perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). (tim)