Jakarta, EDITOR.ID,- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah KH Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) men skak mat dan mengkoreksi pidato bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem Anies Baswedan yang mengkritik pedas dan menyudutkan Presiden Joko Widodo.
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode iniĀ mengkritik data yang disampaikan Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berorasi di acara Milad PKS.
Menurut Tuan Guru Bajang (TGB), pidato yang disampaikan Anies di acara Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5) malam, cukup menarik. Hanya saja, ia mengkritik cara Anies mengkomparasi pembangunan jalan tidak berbayar di era Jokowi dan SBY.
Sebab, dari data yang dipaparkan Anies, jalan tak berbayar atau jalan non tol yang dibangun di era SBY jauh lebih panjang dibandingkan di era Jokowi. Yakni 144 ribu kilometer berbanding 19 ribu kilometer saja.
Hitungan TGB, data yang disampaikan oleh Anies tersebut belum utuh. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah Anies sengaja, tidak sengaja atau lupa menyampaikannya.
“Saya menyimak pidato bakal capres Anies Baswedan semalam. Pidatonya menarik, satu hal yang menarik adalah beliau mengkomparasikan pembangunan jalan tidak berbayar pada masa SBY dan Pak Jokowi,” ujar TGB yang juga Ketua Harian Nasional Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia (DPP Perindo) ini dalam rekaman video, Minggu (21/5/2023) malam WIB.
“Beliau tidak menyebutkan jalan desa yang terbangun pada masa Presiden Jokowi, selama sembilan tahun sampai akhir 2022 itu adalah lebih 316 ribu km jalan desa yang dibangun Pak Jokowi,” imbuhnya.
Data yang dipegang TGB, sampai akhir tahun 2022, ada lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang dibangun Jokowi. Pembangunan jalan di desa ini, nilainya cukup strategis dalam mengurangi ketimpangan antara desa dan kota, mewujudkan keadilan dan kemakmuran dari tingkat desa.
Dengan bagusnya jalan desa, kata mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, biaya logistik dari desa ke kota ataupun sebaliknya bisa ditekan. Sehingga sentra-sentra pertanian, perkebunan hingga peternakan yang sebagian besar berada di desa, bisa diakses dengan lebih mudah.
“Mas Anies kalau mau fair, beliau seharusnya menyebutkan bahwa pada masa presiden Jokowi terbangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang tidak terbangun di masa sebelumnya,” sambungnya.