Hal ini telah membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sedih.
Kesedihan dan keprihatinan Sri Mulyani diungkapkan Pegiat Anti Korupsi Imam Prasodjo saat diundang dalam pertemuan di Kementerian Keuangan pada Kamis (2/3) malam.
Dalam pertemuan tersebut Imam menyebut Sri Mulyani mencurahkan isi hatinya, terkait masalah yang sedang dihadapi. Padahal tujuan undangan tersebut untuk berdiskusi mengenai perbaikan tata kelola yang perlu dilakukan di Kementerian Keuangan.
“Pertama-tama Bu Menteri Sri Mulyani mengekspresikan kesedihannya yang luar biasa tentang musibah yang terjadi,” kata Imam saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2023) malam.
Usai mencurahkan kesedihannya, Imam menyebut Sri Mulyani meminta para tamu undangan memberikan masukan dan saran. Malam itu, bendahara negara terlihat banyak mencatat poin-poin penting yang disampaikan para tamunya.
Meski enggan membeberkan poin-poin penting dalam pertemuan tersebut, namun Imam menarik kesimpulan musibah ini harus menjadi berkah untuk menjadi pintu masuk perbaikan di institusi pemerintah. “Apa yang terjadi ini jadi titik masuk yang lebih kuat yang lebih kuat untuk melakukan sebuah perbaikan,” kata dia.
Imam mengatakan, kasus serupa sangat mungkin terjadi di berbagai kementerian/lembaga lainnya. Sehingga pemerintah bersama masyarakat dan dunia bisnis harus bisa membangun kultur baru.
“Ini akan jadi momentum bagus sekali buat melakukan perubahan-perubahan yang bersifat integratif dan partisipatif. Bukan hanya sekedar urusan Kementerian Keuangan tapi jadi semua urusan di semua elemen bangsa ini,” kata dia.
Dia menambahkan dalam pertemuan tersebut banyak usulan yang diberikan kepada Kementerian Keuangan. Imam berharap berbagai usulan tersebut bukan hanya sekedar konsep pemikiran saja, melainkan bisa diimplementasikan secara komprehensif.
“Mudah-mudahan itu bukan hanya jadi konsep pemikiran tapi harus dilaksanakan dengan komprehensif dan tidak hanya sekedar kementrian ini yang berubah tapi bangsa ini,” kata dia.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah tokoh pegiat anti korupsi. Beberapa diantaranya Imam Prasodjo, Alissa Wahid, Erry Riyana dan beberapa tokoh senior lainnya. (tim)