Sementara, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menjelaskan, penyemprotan disinfektan dilakukan sesuai perintah Kapolri. Kemudian dilaksanakan Polda Kaltara bersama Pemprov Kaltara. Sedangkan untuk tingkat desa menyesuaikan sesuai dengan kemampuan daerah.
Sebelum dilaksanakan penyemprotan hasil dari pertemuan yang dilakukan memutuskan tujuh poin sesuai arahan dari Presiden RI, Menko Maritim dan Investasi, Mendagri hingga Ketua Gugus Tugas Nasional.
Pertama, melakukan revisi tim gugus tugas tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dimana, ketua gugus tugas diambil alih gubernur, bupati dan wali kota. Untuk tingkat provinsi yang mengisi Wakil Ketua Pangdam dan Kapolda sedangkan anggota disesuaikan petunjuk Mendagri.
Kedua, usulan perlunya karantina untuk mengantisipasi adanya deportasi dari Malaysia masuk ke Indonesia. Dan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid telah menetapkan Pelabuhan Tunon Taka sebagai pintu masuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Kemudian pintu tidak resmi dilakukan pengawasan dari TNI-Polri. Seperti, Sebatik, Seimenggaris, Krayan. Kemudian di Malinau,†sebutnya.
Dijelaskan, sejauh ini pemulangan PMI melalui Nunukan terakhir pada Rabu (11/3) lalu. Dimana ratusan PMI sudah ditempatkan di rusunawa untuk dikarantina. Kemudian, usulan ke Kementerina Kesehatan (Kemenkes) untuk kelengkapan di rusunawa yang dijadikan lokasi karantina.
“Saya bersyukur tidak ada deportasi. Terakhir 11 Maret dan selesai masa karantina selama 14 hari. Usulan itu, baik untuk tenaga medis hingga bahan yang dibutuhkan untuk tes. Kemudian fasilitas dan alat lainnya yang akan disusun Pemrov Kaltara dan Pemkab Nunukan,†imbuhnya.
Ia berharap Pandemi Covid-19 yang terjadi penanganan harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa hanya pemerintah, ini harus didukung masyarakat. Dengan mematuhi imbauan pemerintah mulai dari physical distancing, cuci tangan, dan konsumsi makanan bergisi.
“Perlu dipahami, seperti yang disampaikan Kapolda penangnan Covid-19 ini harus dilakukan bersama-sama dan didukung kesadaran dan disiplin masyarakat,†harapnya.
Ia mencontohkan, warga bisa membeli bahan yang dapat ditemukan di kebun dan pasar tradisional. Seperti temulawak, jahe, serai dan lain-lain. Caranya, direbus kemudian diminum setiap hari.
“Kami berencana Pemprov Kaltara melakukan itu, kemudian disediakan di tempat umum di Tanjung Selor dan di Tarakan. Secara klinis dapat mencegah berbagai penyakit. Jika diminum terus-menerus akan terasa betul untuk kesehatan,†ujarnya.
Tambahnya bagi yang mampu dan memiliki penghasilan lebih, bisa  menggunakan vitamin, juga memeriksakan kesehatan secara mandiri ke dokter. “Jika merasa sakit silakan diperiksa. Bagi masyarakat kurang mampu dapat menggunakan fasilitas pemerintah yang disediakan,†jelasnya