Gambar 1. Artificial Intelligence
Sumber : http://lbi.si.fti.unand.ac.id/contoh-penerapan-artificial-intelligence-yang-populer-saat-ini/
Oleh : Dr. Dra. Poppy Ruliana, MSi
Penulis dosen PNS dan peneliti yang ditugaskan di PPS Magister Ilmu Komunikasi STIKOM InterStudi
PR dalam perkembangannya harus menghadapi semua perubahan yang terjadi dalam lingkungan komunikasi, baik lingkungan komunikasi internal dan lingkungan komunikasi eksternel termasuk didalamnya terjadi perkembangan teknologi dan informasi, salah satunya yaitu intelegensi artifiisial atau dalam bahasa Inggris kita kenal dengan artificial intelligence yang disingkat AL.
AI cukup baru dan masih merupakan topik yang cukup kontroversial, tetapi kemajuan dalam teknologi dapat mempengaruhi praktisi PR untuk menggunakannya dalam praktik. AL didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah.
Andreas Kaplan dan Michael mendefinisikan AL sebagai “The ability of the system to interpret external data correctly, to learn from that data, and to use learning to achieve certain goals and tasks through flexible adaptation.
Dalam “AI’s PR Problem,†Jerry Kaplan menjelaskan bagaimana AL memiliki reputasi dan konotasi yang buruk di kalangan konsumen, sebagian besar karena namanya yang mengintimidasi dan terdengar futuristik.
Dalam hal komunikasi, Melanie Peters menggambarkan AL sebagai ruang berita Microsoft yang paling populer, sebuah obrolan Cina bernama Xiaoice, dalam artikel “Sense of Social Media Requires Brains and Robbing” Sebagai salah satu inovasi terbaru dalam jurnalisme, Xiaoice membantu mengatasi berita palsu atau berita bohong, hoaks, fake newa diposting online.
Hoaks yang paling sering diterima di Indonesia adalah isu sosial, politik, khususnya Pilkada dan pemerintag (91,90%), SARA (88,60%); kesehatan (41,20%, makanan dan minuman (32,50%); keuangan (24,50%; IPTEK (23,79%); berita duka (18,80%); candaan (17,60%; bencana alam (10,30%) dan info lalu lintas (4%) (Mastel, dalam Nurlaela 2019).
Salah satu Satu kegunaan AL untuk PR adalah bahwa AI akan dapat mengirim pesan langsung, relevan ke audiens tertentu.
Data besar real-time menawarkan informasi yang mereka butuhkan kepada praktisi untuk menyediakan konten terkini yang ingin dilihat stakeholders.
Ini sudah digunakan oleh server seperti Facebook, yang menggunakannya untuk menyaring iklan dan di chatbots, dan Associated Press, yang menggunakannya untuk menulis laporan pendapatan penuh.
Menurut artikel “How Progress in the Navy Will Affect Homework,” Profesional PR yang paham akan memahami bahwa big data dan AI dapat memberikan pembaca dan hasil penelitian yang luar biasa dan kaya data tentang berbagai topik.