Bahkan seorang nabi sekalipun tidak dapat mengetahuinya. Karena hal itu bagian hal rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW: “Andaikan aku tahu hal yang gaib, tentu aku akan berusaha memperbanyak mendapatkan hal-hal yang baik, dan aku tidak akan tertimpa kemiskinan,” (QS. Al-A’raf: 188).
Untuk itu, doa yang baik adalah doa yang diistilahkan dengan jawami’ ad–dua, termasuk dalam doa minta jodoh.
Aisyah RA mengatakan: “Rasulullah SAW menyukai jawami’ ad-dua (doa yang kalimatnya padat namun luas maknanya). Dan beliau tinggalkan yang lainnya,” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Jodoh adalah Cerminan Diri
Allah SWT memberikan jaminan bahwa lelaki yang baik karena dapat menjaga kehormatannya akan dipasangkan dengan perempuan yang baik pula. Sebaliknya, perempuan yang tidak menjaga kehormatannya, akan dipasangkan dengan lelaki yang serupa. Allah SWT berfirman:
“Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat perempuan-perempuan yang keji (pula),
dan perempuan-perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan-perempuan yang baik (pula),” (QS. An-Nur: 26).
Mendapatkan pasangan yang diridai oleh Allah SWT tentu akan menghasilkan rumah tangga yang berkah.
Oleh karena itu, saat meminta doa minta jodoh, seseorang dapat juga berdoa dengan detail terhadap pasangan yang diharapkan. Selamat mengamalkannya dan semoga segera dipertemukan dengan seorang jodoh yang terbaik dalam hidup ini. (tim)