ABK “Mekar Gloria Makmur” Asal Indramayu Meninggal di Perairan Kalimantan

EDITOR. ID, Indramayu – Seorang anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Indramayu, Waryono (28), meninggal dunia saat bekerja menangkap ikan di perairan laut Kalimantan.

Jenazah warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat itu tiba di Pelabuhan Karangsong, Indramayu pada Jumat (6/11) sekira pukul 22.00 wib. Pihak keluarga didampingi anggota Sat Polair Polres Indramayu menerima langsung kedatangan jenazah.

Oang tua korban, Durmin, mengaku belum banyak mengetahui peristiwa yang melatarbelakangi kematian anaknya. Yang ia tahu, Waryono sebagai ABK pada kapal penangkapan ikan Mekar Gloria Makmur (MGM), dinahkodai warga Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab kematian Waryono. Awalnya, guna mengetahui penyebab kematian, jenazah Waryono akan diautopsi di RS Bhayangkara Indramayu. Namun pihak keluarga menolak sehingga jasadnya langsung dibawa ke rumah duka.

Durmin menjelaskan, anaknya berangkat melaut bergabung dengan ABK lain pada kapal morot MGM. Mereka berangkat sejak September lalu ke laut lepas, perairan Kalimantan. Namun kabar duka datang pada pekan lalu. Waryono dikabarkan meninggal dunia saat masih diatas kapal. “Kami dapat kabar kalau Waryono meninggal dan dalam perjalanan pulang menuju pelabuhan,” ungkap Durmin.

Setelah kabar duka itu diterima, Durmin lalu mengonfimasi soal rencana pendaratan kapal motor MGM. Rencana awal, kapal motor itu akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sembari menurunkan jasad Waryono. Namun pihak keluarga keberatan karena tak punya cukup uang untuk membawa jenazah dari Jakarta menuju Indramayu. “Akhirnya permintaan kami dikabulkan oleh juragan kapal. Jasad Waryono diturunkan di pelabuhan Karangsong,” ujar dia usai proses pemakaman di TPU Desa Dadap, Sabtu (7/11).

Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang melalui Kasat Polair AKP Tokhari menjelaskan, proses evakuasi jasad Waryono dari kapal motor MGM pada Jumat malam sempat terkendala. Kapal MGM tidak bisa merapat ke dekat pantai karena kandas. Dibantu anggotanya, evakuasi kemudian dilakukan dengan menggunakan perahu lain. “Keluarga tidak mengijinkan diautopsi. Sempat dibawa ke RS Bhayangkara namun diambil keluarga lalu dikebumikan keesokan harinya,” jelas Tokhari.

Reporter : Hendra Sumiarsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: