Selama menjabat Gubernur selama 10 tahun, TGB termasuk sosok pemimpin daerah yang muda, inovatif, berlimpah dan langganan penghargaan atas berbagai prestasi kepemimpinannya.
EDITOR.ID, Jakarta,– Bursa tokoh-tokoh yang akan mengisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin mendatang, kini justru menjadi isu yang hangat diperbincangkan.
Ada sejumlah nama yang muncul ke bursa dan memiliki peluang akan dipercaya Presiden terpilih untuk mewujudkan programnya. Menariknya, stok pilihan Joko Widodo untuk memilih putra putri terbaik bangsa ini stoknya cukup melimpah. Salah satu diantaranya bursa calon Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Berdasarkan catatan riset EDITOR Research Institut, ada lebih dari enam calon kandidat yang pantas untuk menduduki posisi sebagai Menteri Dalam Negeri.
Mereka diantaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ada nama mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Ada mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Kemudian mantan Gubernur NusaTenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Mohammad Zaenul Majdi.
Ada juga mantan Dirjen Otonomi Daerah/ Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono.
Tim EDITOR Research Institut membuat catatan dan analisa peluang sejumlah kandidat yang berpeluang untuk dipilih Presiden terpilih Joko Widodo sebagai Menteri Dalam Negeri. Analisa ini dikaji dan dibuat berdasarkan rekam jejak dan peluang politik.
6. Tuan Guru Bajang Muhammad Zaenul Majdi, Gubernur NTB era 2008-2018
Salah satu sosok yang masuk juga dalam bursa kandidat Menteri Dalam Negeri di Kabinet Joko Widodo-Maruf Amin 2019-2024 adalah Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. Salah satu tokoh muda ini dikenal sebagai sosok ulama muda, Islam modernis dan berkarakter sejuk.
Menjelang mengakhiri jabatan sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGB dikenal sangat dekat dengan Presiden Joko Wododo. Persahabatan Tuan Guru Bajang dengan Joko Widodo kian akrab dan erat. Beberapa kali Jokowi berjalan bersama dengan TGB dalam beberapa peristiwa.
Yang menarik juga sosok yang dijuluki calon pemimpin Islam masa depan ini rela “meninggalkan” sahabat-sahabatnya yang banyak di kubu 02, karena loyalitasnya kepada Jokowi. Dalam sejumlah dakwah ia terus membela Jokowi yang difitnah dan dituduh anti Islam.
Bahkan demi mendukung Jokowi, TGB Muhammad Zaenul Majdi rela meninggalkan posisinya sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Ia memilih berlabuh ke Partai Golkar karena secara pribadi mendukung Presiden Joko Widodo menjabat untuk periode kedua. Partai Golkar dibawah nahkoda Airlangga Hartarto memang mendukung paslon capres cawapres Jokowi-Maruf Amin.