EDITOR.ID, Makassar,- Calon Presiden nomor 01 Joko Widodo terus diserang fitnah bersentimen agama. Kelompok ini memanfaatkan “jasa” sejumlah emak-emak untuk memprovokasi dan menyebarkan fitnah bahwa Jokowi akan menghapus pelajaran agama dan menghilangkan pesantren.
Kejadian kembali terulang. Emak-emak “setingan” kelompok tertentu kembali door to door menebar fitnah untuk membentuk persepsi buruk tentang capres Jokowi. Mereka mempengaruhi warga dengan memfitnah jika Jokowi terpilih maka menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.
Kampanye hitam ini sudah yang kesekian kalinya setelah kejadian di Jawa Barat ketika tiga emak-emak menebar fitnah Jokowi akan melarang Adzan.
Kampanye hitam emak-emak di Makassar itu terekam dalam video dan menyebar ke media sosial. Mereka mendegradasi Jokowi seolah anti Islam.
Polisi langsung melakukan penyelidikan soal video viral di Sulsel tentang emak-emak yang berkampanye yang menyebut pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.
Polisi menyebut, ada kemungkinan oknum tidak berada di Sulawesi Selatan.
“Sepertinya ibu itu tidak berada di Sulsel,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani sebagaimana dilansir dari detikcom, Selasa (12/3/2019).
Dia menegaskan bahwa status video viral itu masih dalam tahap penyelidikan oleh pihaknya. “Masih dalam penyelidikan,” kata dia.
Perlu diketahui, sebuah video menjadi viral di Sulsel tentang seorang ibu yang berkampanye hitam ke Jokowi. Ibu itu menyebut pemerintahan Jokowi akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.
“Kalau kita pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita walaupun kita tidak menikmati.Tapi besok lima tahun atau 10 tahun akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya,” kata ibu tersebut.
“Itu Kan salah satu programnya mereka. Yang pertama, pendidikan agama di hapus di sekolah sekolah. Terus rencananya mereka itu menggantikan pesantren Itu akan menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini,” sambungnya.
Sebelum melanjutkan pembicaraannya, si pemilik rumah langsung memotong dan meminta izin untuk keluar rumah dengan alasan ada urusan.
“Selesai mi dulu di..tabe ka buru buru ka ini,” kata pemilik rumah yang bersuara seorang pria itu dalam dialek Bugis.
Sebelumnya, tiga emak-emak menyebarkan kampanye hitam jika Jokowi terpilih kembali, LGBT akan dilegalkan dan tidak akan ada azan lagi. Fitnah tersebut terekam dalam video yang tersebar di media sosial.